Rss Feed
  1. Kita : Sepotong Kisah Menenun Jannah

    Thursday 6 September 2018

    Bismillaahirrahmaanirrahiim :)

    Waduk Gajah Mungkur



    Sabtu pagi 2016 lalu, aku ulang pada Kamis 2018 kemarin. Bertemu wajah baru dalam sebuah lingkar kebaikan berdalang seorang yang sama. ^^

    Alhamdulillah…segala puji dan syukur atas segala nikmat iman dan islam yang masih menetap dihati. Shalawat serta salam masih tercurah kepada Rosuallah saw.

    Saya tidak pandai mengucapkan kata perpisahan. Jujur saja, bagi saya perpisahan hanya sebuah jeda dari pertemuan. Semacam pertemuan yang tertunda. :”) Tapi, kali ini ijinkan saya mengeja kata perpisahan untuk kebersamaan kita setahun lebih ini.

    Kamis lalu, saya dipertemukan dengan mereka. Ibu Ibu yang masha Allah menginspirasi, untuk tidak lekas berputus asa dan menjaga sebuah baik sangka kepada Allah Ta’ Alla. Memang belum banyak saya mengenal mereka. Belum banyak saya berbincang dengan mereka. Tapi, aura kebersamaan yang hangat dan ramah serta sharing pengalaman, nyatanya membuat saya berfikir “Insya Allah, akan lebih baik saya disini.”

    Tunggu! Bukan. Bukan berarti kebersamaan dengan kalian tidak baik. Tidak sama sekali. Kebersamaan dengan kalian adalah anugerah yang Allah berikan di masa tranisisi saya sebagai Ibu ^^ Setidaknya kalian sempat melihat ketertatihan saya melakoni peran IBU :D
    Setidaknya dua puluh satu bulan ini, Allah telah mengenalkan saya kepada kalian, Saudari Saudariku yang Insya Allah dirahmati Allah ^^

    Menjadi nama baru dalam lingkaran ini bersama Mbak Dilla dan Mbak A’yun. ^^
    Sebenarnya dari dulu saya hendak mengatakannya, tapi agak sungkan :D Dalam setiap tilawah kita, saya selalu menunggu nunggu saatnya Mbak A’yun yang membaca. Masya Allah, suaranya membuat Al Quran seolah meresap dalam setiap pori hingga hati saya. Semoga lantunanmu menjadi amalan penjemput jannahmu ya Mbak :”) Aamiiiin Apakah jika saya lahir dari keluarga muslim akan secanggih dirimu, Saya tidak tahu. Yang jelas upaya untuk melengkapi syahadat keduang orang tua saya membuat saya ingin menjadi anak sepertimu, dan menjadi orangtua sepertimu. Menjadi anak yang mampu membersamai orangtuanya menjemput jannah, dan menjadi orangtua yang membersamai anaknya menemukan peran peradabannya bersama Al Quran. :”)

    Mbak Dilla. Jazzakillah khoiron katsir atas kehangatan merengkuhku dengan sabar. Kau tau, dalam banyak pertanyaan dan pernyataan lugasmu tentang anak-anak ataupun jodoh, aku percaya seorang yang kelak mennggenapi separuh dien.mu adalah seorang pejuang sejati :* dan percayalah sifat keibuan adalah fitrah setiap perempuan. Just let it flow and enjoy the process :* Semoga ldisegerakan tiba waktunya pengabulan doa doamu Mbak :”) Aaamiiin

    Mbak Diah. Jazzakillah khoiron katsir atas segala kesediaannya menjadi tempat bicara perkara anak-anak. Kamu tahu Mbak? Berfikir tentangmu adalah berfikir untuk tetap berupaya, untuk tidak menyerah, untuk terus berfikir Allah Maha Baik dalam setiap rencana.Nya. Memikirkanmu, terkadang adalah caraku untuk bangkit ketika beberapa suara sekitar begitu tidak menyenangkan untuk didengar. :”) Semoga senantiasa dimudahkan dalam setiap urusan :”) Aamiiin

    Mbak Rusti. Mbaak…kamu tahu? Kali pertama melihat, kamu layaknya muslimah masa kini yang sedang berupaya menjaga izzah melalui pakaian yang syar’i nan modis. Tapi nyatanya, kian kesini aku tahu, kamu lebih dari itu. Kamu tidak hanya modis dalam berpakaian, tapi juga update dalam menuai hafalan. Masya Allah Mbak, aku  sering minder kalau nyimak kamu hafalan :D Banyak banget :D Kelak ketika telah genap separuh agamamu, semoga cara berpakaianmu kian cantik dan terjaga, Insha Allah dapat pahala dari rasa teduh suami ketika menatapmu :* dan semoga hafalanmu kian terjaga :* aamiiin

    Mbak Watiq. Alhamdulillah Allah mempertemukan kita ya Mbak :”) sebab melalui kamu, aku belajar cara sederhana menyampaikan makna ukhuwah islamiyah. Tanpa perlu bunga bahasa, penyampaianmu seringkali begitu lugas, ringkas, dan mudah diterima. Terlebih untukku yang kata suami ‘Terlalu Rumit’ :D Semoga dikabulkan setiap harapan harapan yang dipeluk dalam sujud – sujud panjang sepertiga malam :”) aamiiiin

    Mbak Dian. Alhamdulillah, Maha Baik Allah yang menulis scenario kebersamaan kita. Afwan jidan bahkan meski hampir dua tahun bersama, kita belum banyak berbincang tentang pribadi masing masing. Tapi dalam beberapa bincang aku mengerti. Aku melihat sebagian diriku saat itu ada padamu saat ini. Dan aku tahu, saat itu yang aku butuhkan adalah kekuatan doa dari segenap orang yang ku kenal. Bukan dengan pertanyaan yang memangkas waktu tanpa memberi solusi. Maka, semoga Allah memudahkan setiap urusanmu agar didekatkan dengan keberhasilan. Dan melimpahkan kebaikan atas apapun yang engkau upayakan pada akhirnya. Aaamiiin Ada banyak tangan dan telinga yang selalu sedia memberi tenaga dan mendengar cerita. Percayalah Mbak. :*

    Mbak Andi. Maha Besar Allah yang membuat setiap rencana untuk hamba.Nya dengan sebaik – baik rencana. Dan salah satu rencana baik itu adalah kehadiranmu ditengah tengah kami. Masha Allah. Mbak Andi, jazzakillah khoiron katsir atas ilmu macaknya :D meski jarang terpraktekkan tapi nyatanya itu manjur kok :D setidaknya untuk suamiku :P Walau tanpa menuai kata ‘Cantik’ tapi melihat dia menatap seperti saat akad itu ….. wkwkwkk you know lah :v eh belum tau ding ya..mulo geek ndang :P Cantikkk..semoga dimudahkan, disegerakan bertemu dia yang mampu menuntunmu ke Jannah.Nya, yang menyempurnakan separuh Dienmu, dan dilancarkan segala urusan. Aaamiiiin

    Mbak Reni, Mbak Hasanah, Mbak Isna, Mbak Mifta, Mbak Fitria, Mbak Malika, Mbak Yeyen dan Mbak Nunung..Barakallah :* Afwan jidan belum banyak bincang kita yang tertunaikan, belum banyak cerita kita yang menghiasi lingkaran ini. Tapi semoga kita senantiasa didekatkan dengan kebaikan, dilancarkan mengamalkan islam dengan kaffah sesuai quran dan sunnah, dan dikembalikan dalam sebaik baik keadaan, khusnul khotimah :”) aaamiiiiin

    Untuk Bu Lilis (dan semuanya) uhibukki fillah :* #warmhug Semoga Allah mengampuni dosa dosa kita, dan menerima setiap amalan kita. Dan semoga kita dimudahkan menjaga niatan Lillahi Ta’Alla…aamiiiin

    Insya Allah ini bukan pertemuan terakhir kita :”) Akan dengan sangat senang hati bertemu dalam rangka menghadiri walimah bagi para Jofisa (Jomblo Fi Sabilillah) atau undangan kehadiran dlam rangka kebaikan lainnya :”) Pun dengan segenap hati saya memohon maaf atas segala kehilafan dan kealpaan saya yng mungkin seringkali tidak berkenan untukmu Ukhtii Fillah..afwan jidan wa jazzakumulloh khoiron katsir. :*

    Lantas jika boleh, ada satu permohonanku untukmu Ukhti Ukhti :’) Permohonan sederhana untuk mencari keberadaanku di akherat kelak, ketika Allah sudah meresmikan kalian berada di Jannah.Nya dan kalian tidak mendapatiku bersama kalian. Aku mohon, carilah aku. Tanyakanlah kepada Allah mengenai keberadaanku. Katakanlah pada.Nya bahwa kita pernah saling mengingatkan dalam kebaikan dan kesabaran. Bahwa kita pernah melingkar mencari ilmu – ilmu.Nya. Bahwa kita pernah saling menyemak hafalan satu sama lain. Bahwa kita pernah menjadi saudara seiman seislam yang berjuang untuk Dien.Nya. Bahwa kita pernah bersama untuk berjuang di jalan cinta para pejuang :”)

    RumahAksara, 3/08/2018
    @risariileon              


  2. 0 comments: