Rss Feed
  1. #JumpaKlorofil @Kelas Aksara

    Sunday 28 February 2016

    Tidak tepat pukul setengah empat seperti yang dijanjikan, sebab semesta berkehendak lain. Hujan rahmat nyata memperlambat langkah untuk bergegas dan lekas sampai. Tapi, besertanya syukur itu senantiasa melirih, bahwa ada kegersangan iman yang resmi dibasahinya dimenjelang senja Sabtu lalu. Bersama kamu, faktanya kita mampu melaju mengejar waktu. ^^ Terima kasihh :*

    @TinyCaffeLibrary.

    Tidak terlalu ramai, tapi juga tidak perlu dibilang sepi. Seusai menyalami staff caffe yang saya kenal, langkah ini segera masuk. Mendapati empat perempuan sudah menanti.

    Hi April, Hi Karina, Hi Tami, dan Hi Aini ^^

    Tanpa basa basi, wajah ini tak bisa dipungkiri menyatakan bahagia tak berperi. Semangat itu terpompa. Debar itu makin terasa. Saya jatuuh cintaa :’D

    @KelasAksara

    Lingkaran itu cukup rapat dengan enam perempuan berjilbab. Haha mengingatkan saya pada lingkaran yang satu itu. :D Syukur kehadiran Allah semesta alam, pengenalan Kelas Aksara dibuka dengan bahagia :”) Alhamdulillah…
    Kelas Aksara yang merupakan keeping mozaik dari keutuhan puzzle Rumah Aksara hadir sebagai ruang apresiasi atas ragam karya. Sastra, skestsa gerak raga ataupun suara, mereka adalah karya yang tak perlu sungkan menerima apreasiasi. Dan ruang itu jelas tidak mengikat perkara kehadirannya. Siapapun dengan latar belakang apapun, adalah sesiapa yang akan selalu diterima adanya. ^^

    Satu satunya syarat ialah semangat belajar. Sebab mengikuti kelas aksara bukan jaminan para pesertanya menjelma menjadi penulis hebat. Kehebatan itu adalah satu yang harus dijemput sendiri, namun dalam proses menuju penjemputan tersebut Kelas Aksara akan membersamaimu. ^^

    Mengeja Aksara.

    Benar. Pada akhirnya kita hanya akan belajar mengeja. Segala rupa pertanda yang Allah titipkan melalui semesta sebagai hamparan pembelajaran manusia manusia berakal. :”)

    Mengeja semesta untuk lebih dekat dengan sang Pencipta.

    Sebab Setiap dari kita adalah aksara yang akan menemukan alur ceritanya. Iya, dengan mencoba membaca melalui ejaan peraksara kita akan paham untuk apa setiap cerita itu ada. Hingga kita paham, Tuhan itu Maha Kreatif. Dan jalan setiap orang wajib bersyukur dengan jalan ceritanya.
    Mengapa copy paste? :P
    Dee. Fiksi Ilmiah yang sekilas Nampak picisan tapi setelah terselami akan paham apa makna proses menulis yang tidak sebentar. Perjalanan menulis yang tidak hanya mengajak kita berimajinasi tapi juga menyerap informasi kini.
    Pram. Fiksi Lintas Generasi. Gerbang mengenal Negara sendiri meski dari balik jeruji pena. Setidaknya kala itu kebebasan menulis belum selebar sekarang.
    Seno Gumiro Ajidharma. Perayu ulung yang tidak hanya memikat hati melalui bunga diksi, tapi menggelitik politik dengan beberapa lirisnya. Penutur Kisah Sebentar dengan gravitasi tingkat tinggi.
    Cak Nun. Pembaca masa dengan bingkai agama. Nampak religious tapi sebenarnya humoris nan manis tanpa meninggalkan keseriusannya berpendapat.
    Sapardi Joko Damono. Pujangga penakluk banyak wanita. Tuan Metafora dengan senjata bunga aksara.
    Habbiburrahman. Penyampai fiksi berbumbu informasi islami. Tanpa merancukan mana fiksi dan nonfiksi, keduanya dituturkan dengan jujur dalam diksinya.
    Adrea Hirata. Pengamat budaya keseharian dari tanah kelahiran dan jejak langkah perjuangannya. Jika Nampak berlebihan, itu hanya syarat agar tulisannya disangka fiksi. :”D
    Mereka adalah yang telah berhasil menemukan aksaranya. Menjadi pembeda tanpa mengotak otakkan. Manis tanpa buatan.^^
    Mereka telah berhasil menjadi media sesama untuk memudahkan mereka mengeja tanda semesta.
    Sang Maha Pencipta membuat hamparan semesta ini sebagai ladang pembelajaran. Just to be nice Reader :”)

    Jelas. Tidak ada yang seperti mereka. Kamu bisa menjadi dirimu sendiri dengan ragam potensi dalam dirimu. Ingat. Tuhan Maha Kreatif.
    Maka, BERKARYALAH!! Bukan sebab kamu memiliki massa atau followers yang akan menjadi diterimanya karyamu, tapi berkaryalah untuk memanusiakan manusia.
    Apapun karya itu.

    Dan satu karya yang bisa kita buat setiap detik ialah nafas syukur atas setiap masa yang hadir dengan ragam cita. Semoga selalu ada Allah disana.

    Dan syukurku menjumpa kalian sebagai keluarga baru. Teman belajar kelompok untuk mengeja aksara kita. :”) Terima kasih atas upaya kehadirannya.
    April, Aini, Karina dan Tami yang rela menanti lebih awal dari seharusnya.
    Ibnu dan Bayu yang hadir lebih dari jam seharusnya, kebersamaan kalian mengingatkan saya pada suadara kembar yang baru dipertemukan. Arggghh kalian itu mirip tauk! :D
    Udin yang kepolosannya menyapa ditengah bincang kita. Masih dengan bara yang menyala meski terguyur hujan.
    Juga dua partner TerKeceh Dedek Burhan dan Kakak Titi, sinih tak peluk deh.

    Terima kasih untuk upaya kehadiran di malam minggu yang biru. Sebab ada semangat baru di ujung senja malam sabtu itu. ^^

    Dan tanpa maksud melupakan kehadiranmu di ujung temu, Terima Kasih Kang Catraaa atas upayanya untuk dataaang :D next time langsung joint saja yak :D katanya lebih baik terlambat daripada tidak sama sekali hlooo….

    Lantas untuk semua insan dibalik layar yang turut mendoakan upaya ini berjalan lancar, terima kasiihhh… :*
    Untuk kalian yang belum sempat datang…
    Masih ada pertemuan kedua, ketiga, keempat, kelima dan seterusnya sampai Allah yang Maha Tahu :”)

    ______________((((^^^))))______________
    Sekedar mengingatkan materi untuk kelas aksara akan diisi dengan beberapa agenda.
    ^^ Di setiap pekan pertama dan ketiga, akan ada Kepo Karya. Semacam bedah karya, bisa berupa buku, cerpen, antologi, puisi, naskah drama, gambar, dkk. Bedah karya tersebut bisa langsung dilaksanakan bersama si Kreator ataupun hanya bertukar kaca mata tentang sebuah karya. Semisal: kita akan membedah buku Perahu Kertas karya Dee, jika memungkinkan kita akan mengundang Dee untuk kita KEPOin habis habisan tentang karyanya, jika belum memungkinkan kita akan sharing pandangan tentang karya tersebut. Teknis materi sharing bisa seputar unsur intrinsik karya maupun unsur ekstrinsiknya. :D

    ^^ Di pekan kedua dan keempat, insha Allah akan ada Jaring Inspirasi. Kita akan jalan jalan guys, nyuri inspirasi dari mana mana untuk kelas Aksara. Haha terjun kelapangan untuk menemukan cinta memanusiakan manusia. Inget ye, ini jalan jalan bukan sepedaan atau motoran apalagi mobilan. :D semoga terlaksana. :”)

    ^^ Akan ada tiket berupa karya untuk setiap pertemuan. Tiket itulah yang akan mengantarkan kita masuk pada kelas Aksara selanjutnya. Tidak perlu merasa tertinggal, sebab kita akan selalu bergandengan tangan untuk mengeja kebesaran Allah Ta’ala. ^^

    ^^ Base Camp Kelas Aksara ada dua. Titik Nol pertama ada di Tiny Caffe Library Purwosari Solo. Titik Nol kedua ada di Ketiak Sekolah Alam Bengawan Solo Juwiring Klaten (sebab kontrakan saya masih disana :v )

    Sampai bertemu di Tangga Kelas Aksara Kedua ^^ ada Rindu yang butuh dijemput Temu. Mari berupaya mencipta jumpa. ^^

    Rumah Aksara, 28/2/2016
    – Nona Aksara –


  2. 0 comments: