Bismillaahirrahmaanirrahiim :)
Minggu,
3 November 2013
Melalui debar jantung yang muncul
dipermukaan biasanya Tuhan mengabarkan tentang sebuah kejutan pada saya. Dan
ada dua macam kejutan didunia ini, kejutan yang menyenangkan dan tidak
menyenangkan. Tanpa bermaksud berburuk sangka pada rencana.Nya, saya merasa
cukup dibuat khawatir untuk menjalani hari ini.
“Narisa!” seru sebuah suara tanpa
rupa.
Saya menyapu pandang kesekitar.
Mencari sumber suara yang menyerukan nama saya. Sebelum batin saya terpenuhi
tanda tanya, Tuhan menjawabnya dengan penuh kejutan. Ya, Tuhan itu Maha Suprise
:”) Kejutan yang mendebarkan sedari tadi telah nyata didepan mata.
“Dalem mas!” pekikku delapan
pertujuh menit kemudian. Sadar asal suara tadi.”Bentar mas, tak parkir dulu.”
Menunda beberapa saat tugas belanja
dari Ibu untuk menyapa sosok yang tak jumpa nyaris empat tahun.
“Subhanallah... apa kabar mas?”
“Alhamdulillah bikhoir! Kamu gimana?
Hwah beda ya sekarang!” jawabnya masih dengan cara dan intonasi sama.
“Hehehe alhamdulillah seperti ini
lah. Dari mana ini mas?” sahutku agak tersipu.
“Dari Lundong, eh kamu tau bendera
ORPLAS dimana?”
“Hwah afwan mas kurang tahu aku.
Kenapa to? Mas mau muncak lagi?”
“Ndak, mau aku bawa ke London besok
buat presentasi di KCL.”
“Subhanallah lolos kah. :D”
Saya bukan hendak bercerita tentang
obrolan siang diantara riuhnya pasar, bukan. Tapi tentang perjumpaan dengan
sosok dalam catatan inspiratif saya. :”) he is ispired me.
Seorang lelaki yang mengenalkan saya
pada organisasi kepecintaalaman dan sedikit mengenai birokrasi juga mengenalkan
pada danau hikmah ladang dakwah.
Saya ingat benar, saat kakak kakak
senior lain sibuk dengan agenda MOS di tiap kelasnya, dia datang tergopoh
membawa beberapa album foto pendakian dan mengusik keasikan kelas X membahas
pensi akhir MOS. Meminta perhatian kami atas sebuah organisasi kepecinta
alaman. Dua yang membuat saya tertarik, perjalanan dan penghijauan.
Sayapun tak lupa, ketika dia meminta
berkumpul di lab Kimia lalu menggemakan takbir dalam pembukaan pesantren kilat
sekaligus pengenalan medan dakwah yang dibantu seorang alumni. Setidaknya dia
turut andil dalam menyebarkan informasi untuk kegiatan itu. Terima kasih. :”)
Pecinta alam yang mengajarkan saya
memaknai perjalanan, persahabatan, kesetiaan juga kematangan persiapan. Dakwah
yang mengajari saya kehidupan, keikhlasan, juga kebermanfaatan penuh optimal.
Meski dua hal itu memiliki dua sisi yang sangat contras dalam interaksi dan
koordinasi, namun Lotus mengajari saya untuk mampu menyerap kebaikan dalam
keduanya.
Lantas apa yang istimewa dari lelaki
ini?
Lelaki yang tidak bisa membedakan
kapan saya tertawa dan kapan saya menangis. Lelaki kurus hitam yang setelah
empat tahun tidak ada perubahan ini. Lelaki yang selalu gagal marah (haha sebab
tak pernah melihatnya marah dengan membentak, dia nampak lucu saat marah dengan
membentak, mengaktifkan mode senioritasnya. Nampak seperti Woody Wood Paker),
yang membuat istimewa itu binar semangat dimatanya yang kecil. Bukan binar
semangat yang tak pernah redup, dia pernah nyaris redup tertiup angin keputusasaan
namun bersama sisa bara yang ada dia mampu membakar semangatnya kembali.
“ 0,01 % itu penting. Jangan
diremehkan!” begitu kata seseorang pada saya.
Dan barangkali serupa dengan
semangat yang tinggal berapa persen itu, sebuah presentase terkecil sekalipun
jika kamu mampu menjaganya, meyakinkannya, maka itu mampu membuatmu untuk terus
hidup dalam juang.
^O^
Tuhan memang Maha Penuh Kejutan.
Kejutan yang nyata selalu indah jika dipandang penuh syukur. Bahwa Ia
mengingatkan saya dengan penuh kasih sayang mengenai makna impian dan cita
cita. Betapa keduanya selalu layak dan wajib diperjuangkan. Tujuan yang harus
ditindak lanjuti.
Membuang jauh jauh kecemburuan sebab
waktu yang belum berpihak pada diri, mengubur dalam dalam kebusukan putus asa
agar tak lagi muncul dipermukaan. Menanamkan benih mimpi lantas menyiraminya
dengan ikhtiar dan kepercayaan penuh pada.Nya. bahwa Tuhan tidak akan merubah
nasib suatu kaum jika bukan mereka sendiri yang merubahnya. (Ar Raad ayat 11)
Dan kaki kecil saya kembali melangkah.
Sembari menatap punggungnya yang menjauh, saya menghela nafas panjang. Serupa
sesak yang terangkat beban lantas lega menyerang. Percaya bahwa selalu ada
orang orang dengan bara semangat berlebihan yang mampu menghangatkan orang
lain. Selalu ada orang orang yang memiliki kekuatan berlebihan pada mimpinya
untuk dapat meringankan langkah insan lain. Selalu ada orang orang dengan
pandang indah berlebihan untuk memberi kacamata syukur pada yang lain. Dan dari
semua hal yang selalu Tuhan sediakan itu, ada limpahan hikmah disetiap
perjalanan. Ada kemudahan sesudah kesulitan. :”) Percaya pada kekuatan 0,01 %!
0 comments:
Post a Comment