Bismillaahirrahmaanirrahiim :)
disini.... ^_^ Happy Reading :) Thanks a lot Dear ^_^
Sabtu, 8 Maret 2014
Ceritanya ikut Give Away #StayInLove.nya Nisa Maulan Shofa yang di share rekan twitter. Membaca beberapa persyaratannya di kawah kegalauannya dek Nisa ini sepertinya cukup menarik, dan dengan niat menggebu, berharap menjadi pertama yang mengisi inbox emailnya :D, sayapun ngebut buat fiksi mini sesuai tema :D tiga puluh menit, dan taraaaa :D jadilah ini :D
Ceritanya pas itu iseng iseng ikutan Give Away buku #StayInLove.nya dek
^O^
“Untuk apa merasakan bahagia karena dekat dengan seseorang yang kamu
cintai, tapi ternyata dia mencintai gadis lain sedang hatimu terus digerogoti
cemburu?” tanya Nara penuh tikam disela tangisku.
“Untuk melihatnya tetap bahagia Ra.”
Jawabku lirih.
“Kamu bodoh Nis! Ayolah Nis jangan
bunuh diri dengan cara konyol seperti ini!” tegasnya kembali.
“Sebab mencintai terkadang tentang meletakkan bahagianya diatas bahagia
kita, Ra.
Melihatnya bahagia meski bukan karena kita.
Mengikhlaskan dia bahagia meski tak bersama kita.” Belaku ditengah tangis.
“Dan
setia pada cemburu yang kamu tutup tutupi?!” sindirnya tajam “Kamu sama saja
bunuh diri dengan bom waktu ditangan Nis!”
Mungkin
benar, cemburu adalah magma yang selalu siap bererupsi kapan saja, terlebih
jika terpendam begitu lama. Terpendam bersama bahana tawa saat ia bercerita
gadisnya. Terajut oleh manisnya kisah dia dan gadisnya diberanda sosial media. Sebuah
cemburu yang membuat tuli dan buta. Tuli pada hati yang sejatinya menjerit
ingin memiliki. Dan buta untuk tahu ada hati yang selalu menemani sedekat nadi.
Nara, andai kamu paham betapa tidak menyenangkannya keadaan ini. Aku pun ingin
mampu mencintaimu, seperti aku mencintainya. Sayangnya, hanya maaf yang mampu
ku cerna untuk menjawab semua tanya. Maaf untuk tangan yang bertepuk tanpa
bunyi, sebab hanya satu yang terangkat. Menepuk udara hingga terluka.
^O^
Sama dek Nisa juga dimuat di blognya :Ddisini.... ^_^ Happy Reading :) Thanks a lot Dear ^_^
0 comments:
Post a Comment