Bismillaahirrahmaanirrahiim :)
Sir,
I'm a bit nervous
Tuan, aku agak grogi
'Bout being here today
Berada di sini hari ini
Still not real sure what I'm going to say
Masih tak yakin apa yang akan kuucapkan
So bare with me please
Maka bersabarlah
If I take up too much of your time
Jika nanti aku menghabiskan terlalu banyak waktu Anda
See in this box is a ring for your oldest
Lihatlah, di kotak ini ada sebuah cincin untuk putri tertua Anda
She's my everything and all that I know is
Dia segalanya bagiku dan yang kutahu
It would be such a relief if I knew that we were on the same side
Aku akan sangat lega jika tahu bahwa kami punya pandangan sama
Very soon I'm hoping that I...
Sebentar lagi aku berharap aku....
CHORUS
Can marry your daughter
Bisa menikahi putri Anda
And make her my wife
Dan jadikan dia istriku
I want her to be the only girl that I love for the rest of my life
Kuingin dia menjadi satu-satunya gadis yang kucinta selama sisa hidupku
And give her the best of me 'till the day that I die, yeah
Dan memberinya yang terbaik dari hingga saat aku mati
I'm gonna marry your princess
Aku akan menikahi putri Anda
And make her my queen
Dan jadikan dia ratuku
She'll be the most beautiful bride that I've ever seen
Dia akan menjadi pengantin paling cantik yang pernah kulihat
Can't wait to smile
Tak sabar tersenyum
When she walks down the isle
Saat dia susuri lorong
On the arm of her father
Dan menggandeng ayahnya
On the day that I marry your daughter
Di hari aku menikahi putri Anda
She's been hearing for steps
Dia tlah mendengar langkah-langkah
Since the day that we met
Sejak hari kami bertemu
(I'm scared to death to think of what would happen if she ever left)
(Aku takut sekali berpikir apa yang akan terjadi jika dia pergi)
So don't you ever worry about me ever treating her bad
Maka jangan kuatir aku akan tak baik memperlakukannya
I've got most of my vows done so far
Selama ini aku selalu penuhi janji
(So bring on the better or worse)
(Maka bawalah pada bagian lebih baik atau buruk)
And tell death do us part
Dan katakan kematian memisahkan kita
There's no doubt in my mind
Tak ada keraguan dalam benakku
It's time
Inilah saatnya
I'm ready to start
Aku siap memulai
I swear to you with all of my heart...
Aku bersumpah pada Anda dengan sepenuh hatiku...
CHORUS
The first time I saw her
Pertama kali kulihat dia
I swear I knew that I say I do
Aku bersumpah aku tahu bahwa aku kan bilang bersedia
By Bryan McKnight_Marry Your Daughter
Tuan, aku agak grogi
'Bout being here today
Berada di sini hari ini
Still not real sure what I'm going to say
Masih tak yakin apa yang akan kuucapkan
So bare with me please
Maka bersabarlah
If I take up too much of your time
Jika nanti aku menghabiskan terlalu banyak waktu Anda
See in this box is a ring for your oldest
Lihatlah, di kotak ini ada sebuah cincin untuk putri tertua Anda
She's my everything and all that I know is
Dia segalanya bagiku dan yang kutahu
It would be such a relief if I knew that we were on the same side
Aku akan sangat lega jika tahu bahwa kami punya pandangan sama
Very soon I'm hoping that I...
Sebentar lagi aku berharap aku....
CHORUS
Can marry your daughter
Bisa menikahi putri Anda
And make her my wife
Dan jadikan dia istriku
I want her to be the only girl that I love for the rest of my life
Kuingin dia menjadi satu-satunya gadis yang kucinta selama sisa hidupku
And give her the best of me 'till the day that I die, yeah
Dan memberinya yang terbaik dari hingga saat aku mati
I'm gonna marry your princess
Aku akan menikahi putri Anda
And make her my queen
Dan jadikan dia ratuku
She'll be the most beautiful bride that I've ever seen
Dia akan menjadi pengantin paling cantik yang pernah kulihat
Can't wait to smile
Tak sabar tersenyum
When she walks down the isle
Saat dia susuri lorong
On the arm of her father
Dan menggandeng ayahnya
On the day that I marry your daughter
Di hari aku menikahi putri Anda
She's been hearing for steps
Dia tlah mendengar langkah-langkah
Since the day that we met
Sejak hari kami bertemu
(I'm scared to death to think of what would happen if she ever left)
(Aku takut sekali berpikir apa yang akan terjadi jika dia pergi)
So don't you ever worry about me ever treating her bad
Maka jangan kuatir aku akan tak baik memperlakukannya
I've got most of my vows done so far
Selama ini aku selalu penuhi janji
(So bring on the better or worse)
(Maka bawalah pada bagian lebih baik atau buruk)
And tell death do us part
Dan katakan kematian memisahkan kita
There's no doubt in my mind
Tak ada keraguan dalam benakku
It's time
Inilah saatnya
I'm ready to start
Aku siap memulai
I swear to you with all of my heart...
Aku bersumpah pada Anda dengan sepenuh hatiku...
CHORUS
The first time I saw her
Pertama kali kulihat dia
I swear I knew that I say I do
Aku bersumpah aku tahu bahwa aku kan bilang bersedia
By Bryan McKnight_Marry Your Daughter
^O^
Tanpa perlu erupsi dari sebuah
gunung berapi, ada sebuah gempa di Jalan Slamet Riyadi 336. Rumah dengan pagar kayu penuh bunga
sepatu yang sedang mekar, juga dua pot bunga mawar merah di dekat pintu masuk.
Tenanglah, ini bukan sejenis gempa Gunung Kelud, ini hanya sebuah gempa lokal.
Peristiwa yang terjadi hanya sebab grogi berlebihan. Grogi yang terlahir sebab
sebuah tatap elang dari laki laki berkumis tebal lima langkah di depan saya. Ah
ya, perkenalkan dia adalah Ayah dari calon ibu dari anak anak saya.
Jarum pendek di lengan kiri saya
telah berpindah lima kali semenjak pertama saya disini, jarum detikpun telah
beredar lebih dari ratusan kali. Lima jam dan saya masih membincangkan
ketertarikan saya pada kebun depan rumah maha karyanya, tanpa menyinggung
sedikitpun ketertarikan saya pada putri sulung di rumah ini. Bodohnnya! Dan
saya baru sadar, betapa grogi dapat menyumbat segala keteraturan yang terencana
sebelumnya. Datang, berbincang, menawarkan transaksi dunia akhirat pada sebuah
akad walimah, dan memboyong seorang gadis dengan makhkota keindahan seorang
muslimah.
Baiklah, ini adalah tahap paling
menyebalkan. Grogi akut yang menyebabkan perut mengeluh tak tepat. Jantung tiba
tiba beranak pinak, salah satunya jatuh ke lambung. Dan dimana hujan? Kenapa
ada tetes air dari kening saya?!?
Tapi tunggu!
“Ayah, makan siangnya sudah siap!”
begitu katanya, lalu segera menghilang di balik tirai pemisah ruang.
Lima kata yang membius. Menyerap
seluruh keraguan menjadi benteng kokoh keyakinan. Dan kami pun duduk mengotak,
mengitari meja dengan sajian menu menggoda selera. Sebakul nasi putih yang
masih lengkap dengan kepulan asap, semangkuk besar sup dengan aroma kaldu
menyengat hidung, lezat. Disertai beberapa potong tahu tempe, sumber protein
nabati yang nampak ingin segera dilahap. Dan disana, di dekat piring kecil
sambal krosek, ada piring terisi sarden jawa. Ikan ikan yang berenang pasrah
dalam balutan saos sarden jawa. Dan saya, duduk diantara insan insan tersayang,
mereka yang akan ku segera ku mintai restu membawa putri pemilik senyum sejuk
itu. Arah jam dua, seorang gadis berjilbab biru yang masih setia, menunduk,
meredam senyum yang tak pandai ia sembunyikan.
Ritual makan siang yang mengantarkan
saya pada klimaks keberanian seorang laki
laki memperjuangkan gadisnya, gadis yang diam diam selalu disertakan
dalam rapal doanya. Pernyataan cinta untuk pertama kalinya, mencintainya sebab
Allah semata, dan hendak mengunduh restu membina yang orang sebut rumah tangga.
Membangun pondasi bersama dalam susunan batu bata penuh cinta berlandas Allah Ta’ala.
Tak ada kalimat panjang lebar, bahkan sepenggal ‘ya’pun tak terucap, namun
sebuah tepuk di pundak kanan saya dan sebuah angguk kecil teriring segaris
senyum lima centi, cukup mewakili semua kalimat yang ingin saya dengar. Pucuk
dicinta ulampun tiba.
Ada hangat mengalir di dua pelipis
saya, pecahan dari dzikir yang sedari tadi mengendap di batin. Ya Rabbi, terima
kasih :”) syukurku berkali kali. Seusai berpamitan, langkah saya kian tegap,
percaya itu telah berhasil saya tangguhkan. Bukan saatnya menyerahkan hal hal
genting pada grogi atau ketakutan esok, tak ada waktu untuk grogi dan menyalahi
tingkah tak penting, masih banyak yang harus saya siapkan. Satu bulan kedepan
adalah tentang proses membuat kencana
itu melenggang lancar, menjemput seorang putri yang masih setia dalam
penantian, menjaga hijabnya hingga saya datang.
^O^
H – 7, sanak saudara dan banyak
saudara telah datang bertandang. Mengaminkan banyak doa untuk pilihan saya.
Menjawab ragam tanya tentang dia yang namanya telah terukir di halaman depan
ratusan lembar undang. Mengenang banyak moment dari sebuah jumpa pertama, debar
pertama, hingga malam menyatakan cinta dua puluh satu hari lalu. Membisiki
Tuhan dengan ragam harap dan semoga yang kian meningkat seiring mendekatnya
hari itu tiba.
Dua hingga empat rekaat sesudah atau
sebelum sang fardhu, dua hingga tiga rekaat diantara mata yang terlelap, dua
hingga tiga rekaat yang menunda kepulangan malaikat langit beberapa menit,
sepertiga malam terakhir yang diaminkan dalam dalam. Juga lantunan asma.Nya
yang tak henti menyalurkan tenang seketika. Semoga Engkau memudahkan kami untuk
saling melengkapi separuh agama, membimbing satu sama lain untuk menuju satu
jalan membuka Jannah.Mu dalam kebersamaan yang halal. Aaamiiin.
^O^
Bismillah...
“Saya terima . . . . . .”
Hingga hari ini baru saya tahu,
bahwa sebuah bahagiapun dapat melumpuhkan beberapa indra untuk berfungsi sesuai
guna. Meski lisan lancar mengucap, mata mantap menatap, tangan tanpa salah
bertingkah, telinga menjadi tuli, tertutupi kebahagiaan limpahan rahmat.Nya.
Dia dengan balutan hijab putih
pemancar kesucian hati serta kejernihan setianya, senyum yang murni dari hati,
melangkah malu malu dalam tuntunan imamnya yang akan pensiun muda memimpinnya.
Masa kepemimpinan sang Ayah yang akan tergantikan oleh seorang pemuda biasa
yang jatuh cinta pada debar pertama mengenal gadis sederhana itu. Dituntun oleh
sepasang tangan renta yang telah sukses membesarkan gadis jelita penuh
disampingnya, mereka berjalan menghampiri saya yang dilanda bahagia. Hari ini,
sematan lingkar emas di jari manis juga sebuah kalimat walimah meresmikan saya
dan dia dalam atap rumah tangga. Menjadi imamnya, menjaga serta membimbingnya
agar tetap dalam koridor takwa. :”)
“Ayah, dengar dan saksikanlah saya
menjadi imamnya. Meneruskan darah juangmu menjadi pemimpin bagi kejelitaan iman
pada.Nya, membersamainya melengkapi separuh dien. Dan sungguh, engkau tidak
perlu khawatir atas keselamatannya. Doa dan restumu telah cukup membekaliku
untuk senantiasa menjaganya, menyediakan pundak dan kelapangan hati jika ia
hendak berkeluh kesah. Ayah, terima kasih telah menjaga dan mencintainya,
terima kasih atas keikhlasanmu menerima saya menjadi pendamping hidupnya. Sir,
You have an amazing princess. And I will make her to be the only girl that I
love for the rest of my life.”
0 comments:
Post a Comment