Sabtu,
23 Februari 2013
www.elephantjournal.com |
Dua Tiga strip nol dua strip dua nol
satu tiga
Biasanya untuk orang normal ada dua
hari istimewa dalam hidupnya. Hari dimana dia dilahirkan dan hari dimana ia
merayakan hari raya di keyakinan yang dianutnya.
Namun entah mengapa persepsi
tersebut memudar seiring berjalannya waktu. Yaa sekarang waktu sudah mulai
berjalan. Dia sudah memiliki kaki yang sehat. Sebuah sajak pengakuan menjadi
salah satu pemudar persepsi tersebut.
“Sisa umurku berkurang setiap hari”
“Dosa dosaku kian bertambah ya
Illahi”
Banyaknya lilin yang tertiup adalah
pertanda berapa lama kita telah diberi kesempatan untuk hidup. Riuhnya tepuk
tangan adalah pertanda seberapa kita hidup dalam lingkungan kita. Namun, siapa
yang tau tinggal seberapa panjang tali umur kita?! Wallahu.
Di saat berkurangnya jatah usia. Di saat
umur selalu mengundang resah. Di saat kesempatan itu tak selapang dahulu.
Haruskah kita bereuforia merayakannya?! Tidakkah sebaiknya di isi dengan muhasabah?!
Sudah seberapa hidup kita di hadap.Nya?! seberapa lurus jalan kita dalam
langkah mendekati.Nya?!
Hei saya tidak menyalahkanmu yang
sudah terlanjur menata lilin sejumlah seberapa lama kamu hidup. Saya juga tidak
keberatan dengan kue cake berlumur mentega warna yang tersaji. Saya hanya ingin
sedikit meluruskan niat :”) bukankah Tuhan itu sangat demokratis?! Semua amal
perbuatan ujung dan pangkal dalam satu titik. Niat.
Jika dengan meniup lilin membuatmu
semakin dekat dengan.Nya.
Jika dengan memotong kue lapis
mentega warna membuatmu semakin mengingat.Nya
Jika dengan riuh tepuk tangan
membuatmu kian bersyukur pada.Nya
Jika dengan beberapa bingkisan
teriring doa membuatmu kian mencintai.Nya
Lakukanlah :”)
Betapa Dia selalu mencintaimu tanpa
pernah kamu memintanya dengan sangat.
Betapa Dia selalu memberimu tanpa
kamu memintapun.
Betapa Dia senantiasa menjagamu
sekalipun kamu lupa akan penjagaan.Nya
Betapa Dia senantiasa mencukupi.Mu
sekalipun kamu lupa mensyukuri.Nya :”)
Dan akhirnya ketika niatmu sudah
terluruskan. Ketika tak ada lagi noda dalam sucinya hatimu. Ketika semuanya
murni lillahi ta’ala :”) sedikit lirih saya berucap.
Merapalkan mantra guna kebaikan
dalam langkahmu.
Med Milad :”)
Barakallah Fi Umrik, untuk kamu yang
kini terhias senyum tiga centi di wajah yang berseri.
Semoga kian bijak menjalani lini
hidup yang semakin berliku :”)
Semoga langkahmu kian teringankan
dalam medekatkan diri dengan.Nya :”)
Semoga apapun yang kamu usahakan
kini teriring rahmat dan ridho.Nya :”)
Semoga masih dapat bersahabat hingga
akhirat kelak :”) aamiin :”)
Saya menyayangimu karena Allah :”)
0 comments:
Post a Comment