Bismillaahirrahmaanirrahiim :)
“Mbak,
kok enggak ambil grade yang lebih tinggi sih? Kenapa PG-PAUD?”
“Owalah
sekolah jauh jauh Cuma mau ngajar PAUD, padahal ibu ibu PKK juga bisa ngajar
PAUD.”
Fasilitator
PAUD memang bukan profesi keren semacam dokter, insinyur, teknisi, dosen atau
profesi kece lainnya. Iya, karena memang hanya fasilitator PAUD.
Tapi,
di sanalah saya menemukan kebahagiaan setiap hari. Ketika banyak orang mencari
bahagia hingga ke pelosok Eropa, saya menemukan itu pada mata anak – anak di
taman bermain. ^^ Setiap senin sampai jumat, lima kali dalam seminggu.
Alhamdulillah ^^
^O^
Memang hanya seorang fasilitator
Pendidikan Anak Usia Dini. Fasilitator di jenjang pendidikan dasar anak
mengenal semesta. Kelompok Bermain, Taman Kanak – Kanak, juga Sekolah Dasar.
Semua jenjang yang dikenal anak guna membekalinya menjadi pribadi dengan kualitas
manusia sejati.
Memang
hanya Fasilitator PAUD yang belum tentu diingat oleh setiap peserta didiknya,
sebab memang hanya Fasilitator PAUD.
Tapi,
ialah yang akan selalu ingat. Prosesmu mengenal mengeja huruf, frasa, kata,
juga kalimat. Membersamaimu dalam ranah bermain guna mendekatkanmu mengenal
jendela semesta.
Tapi,
ialah yang akan selalu ingat. Prosesmu memberanikan diri pergi ke kamar kecil
seorang diri. Menunaikan hak dari organ pencernaan. Membersamaimu mengenal cara
membersihkan diri penuh mandiri.
Memang
hanya Fasilitator PAUD yang belum tentu lulusan Strata Satu, meski pihak atas
sudah menghendaki tapi tak jarang Fasilitator PAUD yang hanya Sekolah Menengah
Atas atau hasil pelatihan kepaudan.
Sebab memang hanya Fasilitator PAUD.
Tapi,
ialah yang dengan sederhananya menyampaikan pesan semesta padamu. Dari luasnya
ilmu yang ia punya, banyaknya istilah yang ia simpan, ialah yang akan dengan
tenang penuh ceria menyampaikan wawasan itu untukmu. Dalam paket kesederhanaan
agar kamu dengan mudah mencernanya.
Menggambarkan
proses metamorphosis kupu – kupu dengan ekspresi lucu dan kamu tertawa bersama
ilmu.
Syakira and Vina 'KB B' in the morning |
Menceritakan
kewajiban manusia kepada Tuhannya dengan khidmad yang mengundang rasa ingin
tahumu. Kamu berdzikir dengan mulai berfikir, dan nyata ada ‘jadi kita harus…’
yang kamu simpulkan dalam senyum manis.
Menuturkan
bekal social dalam interaksi keseharian kepada sesama teman. Membebaskanmu
mengungkapkan sayang kepada teman melalui berbagi mainan, mengantri menunggu
giliran, juga saling memaafkan kesalahan.
Memang
hanya fasilitator PAUD yang sudah jelas tidak secantik dan sewangi Ibu di
rumah. Ia hanya berbekal hijab penutup aurat tanpa gemerlap payet mutiara.
Bedak dan minyak wangi segera menguap ketika membersamai aksi kinestetikmu.
Sebab memang itulah guru PAUD.
Tapi,
dialah yang tidak pernah keberatan dengan proses adaptasimu di taman bermain
ini meski selalu ada tangis dan ingus di sana. Dialah yang pertama kali boleh
kamu peluk ketika jauh dari Ibu di rumah. Dialah yang tidak pernah mengeluhkan
tangan kotormu seusai bermain atau bau acem setelah bermain. Selama kamu tidak
pernah lupa mencuci tangan sebelum dan sesudah makan, setidaknya dialah orang
luar pertama yang berusaha menjaga kesehatanmu. Selama kamu tidak menolak mandi
dua kali sehari dalam menjaga kebersihan diri. Sebab kebersihan adalah sebagian
dari iman, bukan? ^^
Memang
hanya Fasilitator PAUD yang masakannya belum tentu sesuai lidahmu mengecap rasa
masakan Mama. Ia hanya mengenal sehat, bersih, dan halal untuk membekali ragamu
dengan asupan gizi. Ya, memang begitula, hanya fasilitator PAUD.
Tapi,
dialah yang paham benar jenis makanan yang mampu mendukung pertumbuhan fisikmu
yang akan segera menjulang tinggi itu. Meski kamu terkadang akan dengan sangat
enggan melahap yang berbau sayur mayur, dialah yang dengan penuh cinta
mengingatkan kebutuhanmu akan satu itu. Bahwa Insya Allah tubuh yang cukup
mengonsumsi buah dan sayur akan terjaga dari sakit. Ia hanya tidak ingin kamu
di dera oleh sakit hingga waktu aktivitasmu yang penuh energik hanya terisi
baringan di rumah. Hmm kamu selalu mengeluh bosan di rumah, bukan?
Ayesha 'KB A' at Balok Class |
Memang
hanya Fasilitator PAUD yang gajinya tidak sebesar Fasilitator Entertaint
televisi terkenal itu. Ya, memang begitulah Fasilitator PAUD.
Tapi,
ialah orang pertama setelah Ibumu yang berusaha menjagamu dari pencemaran
akhlak. Menanamkan pondasi iman dan takwa sebagai bekalmu menyaring atmosfer
perubahan semesta. Baginya, terjaganya akhlakmu adalah investasi terbaik yang
ia miliki. Melaluimu, ia belajar berbisnis dengan Tuhan. Bisnis dengan Tuhan
tidak pernah rugi, bukan? Cukuplah senyum sehat ceriamu setiap hari, cukuplah
peluk hangat pagimu, cukuplah renyah tawamu, cukuplah ketaatan dan bakti kepada
agama, cukuplah semua itu menjadi gajinya.
Memang
hanya Fasilitator PAUD tidak sebaik Ibumu yang selalu mengiyakan maumu, ada
saat kamu merasa tidak suka dengan satu hal pada prosesmu di Taman Bermain.
Harus diam untuk saat saat tertentu. Harus tenang di kala tertentu. Ya, memang
terkadang begitulah Fasilitator PAUD.
Tapi,
semoga kamu tidak lupa. Dialah yang akan dengan setia mendengar cerita yang
kamu tuturkan di saat yang tepat, dan berbicara di saat ada yang berbicara itu
tidak pernah baik Nak. Terkadang penting bagi kita untuk belajar mendengar.
Kita belajar mendengar secara bergantian, kan? ^^ Pun, dialah yang akan
mengambilkanmu minum saat kamu tersedak makanan sebab berbicara sambil makan
meski ia sudah berkali – kali untuk tidak melakukan hal itu. Sabarnya seolah
tanpa batas untukmu Nak.
Tenang
adalah hal pertama yang harus dilakukan saat kita hendak berdoa. Ia hanya ingin
doa kita segera sampai langit Nak. ^^
Home Visit: Jenguk Najmi |
Iya,
mungkin kamu akan kecewa, sedih, jengkel, atau marah atas tegurannya. Tapi,
percayalah itu hanya sedikit latihan untuk mengurangi keegoisan kita sebagai
manusia. Sudah menjadi fitrah manusia bahwa harus ada toleransi untuk interaksi
keberagaman kita.
Semoga
ingat, bahwa teguran lembutnya selalu ada cinta. Sebab cinta ialah yang mampu
menemukan kebaikan bahkan dari hal yang kurang menyenangkan sekalipun. Ia
mengajakmu menemukan itu, bukan?
Dan
Nak, Ia memang hanya Fasilitator PAUD.
Tapi,
dialah yang tak pernah masuk dan keluar kelas hanya untuk memberimu tugas.
Dialah yang dengan sabar dan sadar membersamaimu menyelsaikan kewajiban. Dialah
yang tak lelah menjawab tanyamu perkara yang membuatmu ingin tahu. Memelihara
keinginanmu belajar tanpa merasa dihajar. Memotivasi tanpa harus mengintimidasi
penuh ultimatum. Setidaknya, dia paham cara memanusiakan manusia tanpa alasan
usia. ^^
Semoga
terjaga, anak – anakku ^^ Selamat Mengenal Semesta Fana ini. Semangat
Bermanfaat!
0 comments:
Post a Comment