Rss Feed
  1. Bismillaahirrahmaanirrahiim :)

             
    Add caption
                Assalamualaykum.Wr.Wb
                Salam selamat untukmu Perempuan Tangguh yang sedang Berbahagia :”)
                Apa kabarmu? Semoga iman islam dan keberkahan.Nya senantiasa membersamaimu. Semoga engkau berbahagia atas apapun yang sedang engkau alami kini, aamiin.
                Jujur, saya belum tahu bagaimana baiknya mengawali sapa saya untukmu, setelah salam selamat itu. Perkara tulisan ini, semoga kamu tidak terbebani dengan ekspektasi apapun tentang saya atau ukhuwah kita kelak.
                Perkenalkan, saya perempuan biasa yang entah pada detik ke berapa jatuh cinta pada lelakimu. Maka tanpa berniat mengibarkan bendera perang, ijinkan saya membingkaikan cinta ini pada satu frame yang sama denganmu. Sebab, kita, saya dan kamu telah resmi mencintai satu lelaki yang sama.
                “Cinta pertama adalah ia yang menumbuhkan, sedang cinta terakhirlah yang selalu melengkapi.”
                Tepat.
                Kamu adalah perempuan pertama yang membuatnya meringkuk nyaman dalam peluk penuh cinta. Membuat debar rasa pada lelaki itu pada detak pertama ia mengenal hidup. Kamulah cinta pertama yang sukses menumbuhkannya hingga mampu melangkah sejauh ini. Dan saya, hanya perempuan biasa yang dijatuhcintai dengan restu Illahi menjadi cinta terakhirnya. Maka bungkuslah kekhawatiranmu pada saya. Tidak akan ada niat setetespun menyita waktunya untuk bersamamu, sebab tugas saya hanya melengkapi tanpa membatasi geraknya. Meneruskan perjuanganmu membersamainya tanpa memangkas baktinya kepadamu.
                Kamu selalu memiliki hak atas waktunya, dan saya hanya berkewajiban mendukung pengabdiannya kepadamu. Sebab akan sangat lancang jika saya membatasi pertemuan kalian. Namun, jika nyata kelak, saya khilaf menyita banyak waktunya untuk saya. Semoga hatimu dilembutkan untuk menegur saya penuh sayang. :”) Serupa engkau menegur kekhilafannya.
                Barangkali, kelak engkau akan menemukan banyak kekurangan pada saya. Ketidaktepatan meracik bumbu, ketidaksempurnaan memotong bahan masakan, kertidakrapihan menata ruang, atau ketidakcocokan berpakaian pun dengan hal – hal kurang menyenangkan lainnya dariku. Lantas, bolehkah saya memintamu untuk bersabar dan terjaga dari prasangka pada Mamak saya? Bukan salah Mamak perkara semua itu. Amm maksud saya Mamak selalu sedia mengajari saya banyak hal sebagai bekal melunasi peran sebagai perempuan, hanya saja terkadang sayalah yang kurang pandai mengaplikasikan ilmu itu. Maka, semoga engkau bersabar menegur saya dalam kasih sayang. :”)
                Barangkali, jauh sebelum engkau mengenalku ada perempuan terdahulu yang pernah engkau kenal dan engkau pun pernah memiliki harap agar perempuan itulah yang menemani lelaki kita yang berharga itu. :”) Sungguh, saya pun tidak tahu bagaimana perempuan itu kemudian lenyap dalam garis perjuangan lelaki kita. Sejak bertemu dengan lelaki kita, saya tidak banyak mendengar nama perempuan lain yang disebut selain namamu, saudara perempuannya, dan nama saya. Sesekali ia memang bercerita tentang banyak perempuan di hidupnya, yang lantas ia kenalkan sebagai teman. Iya, hanya teman katanya. Saya, dengan kepercayaan saling memperjuangkan mencoba tidak berburuk sangka. :”) Dan semoga engkau memiliki kelapangan hati menerima saya sebagai yang mengutuhkannya. Terkadang, ia yang nampak baik di mata kita, belum tentu baik dan tepat di hadapan Allah kan? :”) Maksud saya, mungkin perempuan pendahuluku itu nampak baik dalam segala hal yang dengan mudah membuat siapapun jatuh cinta kepadanya. Sedangkan saya, perempuan biasa yang butuh ‘mengenal lama’ untuk membuat seorang jatuh cinta kepada saya, yang tak pernah bisa membuat lelaki manapun jatuh pada pandang pertama. :v Tapi, hanya sebab yang hanya Allah yang tahu, terpilihlah saya sebagai yang tepat membersamainya, the best partner goes to Jannah.Nya :”) Serupa engkau yang terpilih mengandung dan merawatnya dari bayi  hingga kini mampu berdikari dengan kaki sendiri. :”)
                Barangkali, kelak saya akan menanyakan kepadamu banyak hal tentang lelaki kita. Bagaimana kebiasaannya sewaktu kecil, kebiasaan apa yang masih tersisa hingga ia dewasa kini. Pada tahun berapa ia mulai tertatih melangkah. Kapan ia tumbuh gigi dan menggigiti apapun yang ia temui :v Apakah ia melalui ritual lelarian sebelum mandi? Oia apa menu favoritnya? Apakah dia memiliki sakit yang membutuhkan perlakuan khusus dari orang yang merawatnya? Adakah hal yang membuatnya ketakutan, selain kesendirian (yang sekarang dapat dipastikan tidak akan lagi, sebab akan selalu ada saya disamping ataupun dibelakangnya. :v)? Kapan pertama kali ia membicarakan teman perempuannya dengan wajah memuja? Berapa banyak teman yang pernah ia ajak ke rumah? Bagaimana mereka? Sejauh ini sudah berapa kali cita – citanya berganti? Selaraskah cita – citanya dulu dengan kini? Bagaimana pertama kali ia mengenal cinta? Bagaimana ia mewujudkan tindak mencinta kepada keluarga, kepada engkau, bapak, saudari dan saudara juga teman – temannya? Banyak hal yang ingin saya ketahui tentang lelaki kita, dan saya percaya. Kamu adalah narasumber terbaik nan terpercaya untuk berbagi banyak hal tentang dia. :”) Semoga engkau tak enggan membagi ilmu perkara dia kepada saya yang tak sungkan bertanya banyak.
                Tidak selalu! Iya, tidak selalu. Lelaki kita itu tidak selalu menjawab apa yang saya tanyakan langsung kepadanya. Seringnya, bukannya menjawab dia hanya akan tersenyum gemas kepada saya. Seolah tersipu habis dirayu. :3 Padahal, saya tanyanya serius hlo :v Iya, lelaki kita terkadang begitu menyebalkan. Jadi, boleh kan? Jika kita berbincang banyak tentangnya? Ssstttt, ini rahasia kita berdua saja. Biar menjadi kejutan untuknya, ketika saya tahu banyak tentang masanya sebelum kehadiran saya! Oke? ^^
                Seseorang itu? Oh itu, :”) Ia adalah Ksatria Kedua Bu. Adik lelaki saya nomor dua. Saya membawanya serta dalam spasi saya dan lelaki kita. Bukan, bukan kehendak Mamak meminta saya membawa Ksatria Kedua sejauh ini, murni ini kehendak saya. Semoga engkaupun tak keberatan dengan kehadiran Ksatria Kedua yang akan nampak sering bermobilitas serta bertingkah ammm semacam susah diam. :”) Aahh tentu engkau lebih paham, bagaimana polah bocah belasan tahun. :”) Engkau lebih berpengalaman dalam perkara mengasuh dan membersamai bukan? Maka, semoga engkau dipanjangkan sabarnya menerima saya dan Ksatria Kedua. Sama seperti kita menyampaikan nasihat kepada insan lain, dibisiki secara langsung agar yang ditegur segera berbenah. Silahkan, jika engkau hendak menegur akhlak Ksatria Kedua yang butuh diperbaiki. Engkau bisa membisikinya langsung, atau melalui perantara saya. :”) Akan dengan senang hati menyampaikan kebaikan. :”)
                Dan akhirnya, dengan kehadiran saya dan Ksatria Kedua, dan kelapanganmu.
                Terima kasih telah menumbuhkan lelaki kita dengan penuh cinta dan kasih hingga ia tahu bagaimana menjadi pribadi yang berhati lembut dengan tindak tegas penuh sayang.
                “Ayo makan! Enggak harus nunggu kambuh typusnya kan? Biar makannya tepat waktu.” Ajakan makan yang paling, katakanlah romantis versinya. :3
                Terima kasih telah membersamainya menjadi diri sendiri, membuatnya percaya diri dalam setiap pilihan hidup yang ia tempuh. Menjaga ia dari keragu – raguan dan bimbang menentukan jalan. Langkah awal tepat untuk sikap kepemimpinannya. :”)
                Terima kasih telah merawatnya penuh semangat berbagi. Menjadikan ia tak pernah ragu untuk membantu atau dibantu. Membantu untuk berbagi apa yang ia miliki, dibantu untuk berbagi kesempatan perasaan ‘berguna’ kepada rekan yang menawarkan.
                Terima kasih telah percaya kepada saya, meneruskan tongkat estafet amanah membersamainya. Doakan saya dengannya agar mampu bekerja sama meraih surga.Nya. Melingkupi rumah dengan atmosfer kooperatif untuk masuk surga sekeluarga. Semoga kita, dikuat dan mampukan masuk surga bersama - sama. Aamiiin aamiiin aamiiin :”)
                Terima kasih, Bu :”) We Love You :”)
                Wassalamualaykum. Wr. Wb
    Dari saya, Perempuan yang Sedang Belajar
    RisaRiiLeon

    Rumah Klaten, 06/07/2015

  2. 0 comments: