Rss Feed
  1. Bahagiamu = Bahagiaku ^_^

    Sunday, 14 June 2015

    Bismillaahirrahmaanirrahiim :)

    Senin, 19 Januari 2015

    Ms. Asri's wedding, 5 Mei 2015



                Subuh tadi, tepat pukul 04.53 WIB saya terbangun dengan layar handphone penuh pemberitahuan pesan masuk. Ada tiga pesan, satu dari seorang rekan, dan dua dari kamu. Pesanmu adalah prioritasku untuk dibalas. Tentu saja, mengingat betapa langkanya pesan singkatmu dalam lingkup waktu kita yang berbeda agenda. Dan Voillaaa, Maha Suci Allah yang meneteskan embun bahagia dihari yang masih merayap malu-malu.
                “Cuma mau ngasih kabar, nanti malam dirumah insya Allah ada acara.” jelasmu singkat.
                “Acara” sebuah kata yang menjadi tiket ku menggambar pada moment ketika seorang laki-laki menyatakan keseriusannya membersamai dan mencintai dihadapan dua keluarga. Ya, Khitbah :”) Ada bahagia yang membuncah, dan saya bingung mengekspresikannya. Melonjak kegirangan, guling-guling dikasur, tertawa penuh syukur, memuji Sang Maha Perencana berkali-kali, kamu resmi membuat saya jumpalitan senang pagi ini. Hahahaha entahlah, kenapa saya sebahagia ini. Tapi tak perlu memakan waktu banyak untuk mencari jawabnya. Bahagiamu itu penting bagi saya, dan perasaan seorang adik kepada kakaknya itu tidak akan berubah sampai kapanpun.
                Bahagia yang selalu ada saat kamu mengajak jumpa atau saya yang memaksa temu. :D Jujur, saya tidak terlalu peduli pada penuturanmu pada kisah-kisah temanmu saat kita bersua, saya hanya peduli bagaimana kamu menyikapi ragam karakter temanmu itu. Saya hanya peduli pada lisanmu menjabarkan suka duka lika luka hidup. Saya hanya peduli pada bagaimana kamu berusaha menerima dan berdamai dengan hal-hal yang kurang menyenangkan. Sebab disana saya melihat kamu belajar, bertumbuh, dan berkembang. Sebab disana pula saya banyak belajar darimu :”)
                Tepatnya nanti malam ya? Ah ya, seharusnya saya turut disana. Menyaksikan pipimu yang merona. Bahagiamu yang pecah. Juga haru yang menyaru dalam tetes bening di pelupuk mata. Saya harus siaga untuk memelukmu, jika perlu mencubitmu. Meyakinkanmu bahwa ini bukan mimpi belaka. Ayolah, dari cerita terakhir kali kamu masih mempertanyakan nyata kehadirannya yang memang benar-benar ada. :”)
                Ingat? List karakter yang kamu butuhkan sebagai kriteria seorang partner menjalani hidup. Seorang yang tak hanya akan menjadi suami namun juga seorang ayah dari anak-anakmu kelak. Saya masih menyimpannya, berharap dapat menemukan seorang itu lantas mempertemukannya denganmu. :”) Sangat berharap saya adalah pihak yang memiliki kontribusi atas pertemuan kalian, namun apalah daya. Alur hidup membawamu bertemu dengannya tanpa melalui saya. Ah bahkan saya yang kamu ajak berkenalan dengannya. Insya Allah sepulang amanah ini saya agendakan untuk menemui kalian ^_^
                Dan hingga senja tergulung malam, rona bahagia ini masih nampak. Meski seharian harus mengurus perijinan kegiatan, mencari tempat foto copy yang bisa foto copy buram hingga puskesmas yang jaraknya dua belasan kilometer dengan jalan super siaga, keliling sekolah dasar satu desa, merampungkan proposal kegiatan dalam waktu sesingkat mungkin, semua kekuatan dan senyum saya hari ini resmi disponsori oleh berita darimu. ^_^ Terima kasihhh untuk berbagi bahagia.
    ^O^
                “Aku ndak berani lihat siapapun!” teramu sebagai balasan atas pertanyaanku mengenai prosesimu.

                Terbayangkan bagaimana kamu terjangkit Loveseisme. Dengan tampilan apa adanya kamu menemui mereka. Kesederhanaan yang penuh keanggunan, senyum penuh malu-malu, lantas degup jantung yang seolah beranak pinak hingga muncul dipermukaan layaknya gempa lokal, padahal cuma ada dua insan yang merasakannya. Yakin deh, diapun merasakan hal serupa. Hmm sekedar info saja, Loveseisme itu semacam guncangan yang terjadi dalam tubuh sebab adanya gelombang cinta dalam diri. Jarak episentrum yang dekat dengan permukaan hati kedua insan adalah salah satu pemicunya. Gejalanya cukup sederhana, perut mulas sebab jantung yang turun ke lambung, degup jantung berpacu lebih cepat, ada kristalan keringat dibeberapa tempat. :D Pun dengan rona wajah yang menguat seketika. :D Kamu pasti lucu dengan raut wajah demikian. Semoga dilancarkan yaa ^_^ Semangat menjemput keberkahan atas proses menuju keutuhan diri. ^_^ Saya berbahagia untuk kamu. :”)

  2. 0 comments: