Rss Feed
  1. How Was Your Day, Dear?

    Friday 25 October 2013

    Bismillaahirrahmaanirrahiim :)


    Jumat, 25 Oktober 2013
    glossedandfound.com

                Ini bukan malam yang kian renta, hanya hari yang telah dini. Hari telah berganti beberapa detik lalu, tapi kamu masih antusias dalam ceritamu. Ide yang terlintas sepanjang perjalanan pulang kerumah senja tadi, gagasan gagasan mengembangkan ide itu juga teknis merealisasikannya dalam bentuk nyata. Hmm kamu selalu saja mampu membuat saya berpendapat, “manusia paling kreatif sedunia adalah kamu.” 

                Dan sebait “how was your day?” dari saya selalu menjadi tiketmu memasuki gerbang dunia idemu, duniamu sehari diluar rumah tanpa aku juga anak anak. Dari sebait tanya itu pula kita saling merapatkan cinta, memupuknya dengan keterikatan peduli salam saling menyapa. Hari hari saya dirumah bersama dua buah hati yang telah lelap dalam mimpi, hari hari saya dengan ocehan ocehan mereka bermain juga mengeluhkanmu yang tak pulang pulang, hari hari saya dengan lari lari kecil bersama siswa siswi usia dini, hari hari saya yang terisi rindu siang bersama kamu tentu saja. Lantas kamu akan membalasnya dengan hal hal yang tersapu pandang olehmu sepanjang hari, rekan kerja dengan latar belakang keluarga indah, kolega yang terlalu banyak mau, ide ide yang tanpa permisi datang, angka angka yang meningkat dan mempengaruhi angka angka lainnya, juga rindu yang kamu semai untuk dipanen kala senja.

                Anak anak telah lena dalam lelapnya. Diculik mimpi dan lelah aktivitas seharian. Mengakhiri hari dengan saling mengucapkan “I Love You” bukan sekedar selamat malam. Hal yang coba diajarkan, menanamkan rasa cinta diantara kami dan membiasakan berani mengungkapkan serta mengekspresikan cinta kepada seluruh anggota keluarga. Hmmm merekalah sumber inspirasi kita, belahan jiwa yang terpisah.

                Kamu ingat apa cerita mereka sebelum tidur tadi? Ya, mereka bercerita tentang ulat yang menjelma jadi kepompong seminggu lalu dan tadi sore telah berubah menjadi kupu jingga penuh keindahan. Lantas kamu menyusupkan pesan itu. Pesan untuk memaknai sebuah proses. Tahap tahap dalam kehidupan yang harus mereka lalui kelak.

                Lalu ritual menutup hari tertuntaskan dengan pelukan hangat, bisikan cinta, juga doa itu.

    Bismikallaahuma Ahyaa wa Bismika Amuutu

    "Dengan menyebut nama-Mu, Ya Allah, aku hidup dan dengan menyebut Nama-Mu aku mati."


     

  2. 0 comments: