Bismillaahirrahmaanirrahiim :)
Jumat,
18 Oktober 2013
Seleksi sesungguhnya dalam sebuah
organisasi ialah seleksi alam. Dimana alam berkonspirasi dengan hati juga
konsistensi untuk menjaga sebuah niat dalam pijakan pertama memasuki gerbang
lembaga/organisasi/atau kelompok. Screening, test pra masuk, audisi, semuanya
gugur seketika terpangkas seleksi alam. Dan ketika nyata seleksi alam memangkas
insan insan dalam organisasi, menyisakan beberapa raga yang masih kokoh dengan
niatnya, menyisakan serpihan serpihan motivasi untuk tetap menguatkan diri juga
sekitarnya, sungguh memiliki jurus bayangan seribu milik Naruto akan sangat
membantu. :”D
Bulan oktober ini benar benar
datangnya sumber pembelajaran. :”D Dua organisasi yang saya bauri dalam keadaan
krisis SDM haha namun insya Allah kaya akan semangat. :”D Miskin manusia asal
tak miskin tenaga, tak apa #eh? :D Dan dalam dua agenda terakhir ini
(Penerimaan Anggota Baru/Korlap dan Qurban/Sie Konsumsi) saya belajar mengenai
tekanan. :”D Yaks, meski awalnya benar benar membuat saya ingin meledak, tapi
Allah dengan indahnya mengarahkan pandang saya pada kekuatan yang berhasil
terbangun dari kata ‘tekanan’.
^O^
“Saya ingin menangis!” kata saya
padanya.
“Atas dasar apa?”
Satu sisi saya ingin
menceritakannya, sisi lain menahannya. Hei, bukankah ini memang sepaket dengan
keputusan saya dari awal. Serupa hukum newton ketiga. Sebuah reaksi atas tindak
yang terambil, dan orang orang sering menyebutnya resiko. :v . Resiko sebab
kata ‘iya’ yang terucap. Ketika saya menyanggupi menjalankan amanah, tentu ada
tanggungjawab yang harus dipenuhi. Dan akan tidak etis ketika saya berkeluh
kesah pada ‘dia’ tentanga apa yang seharusnya saya yakini. :”D
^O^
Andai saya bisa melakukan lebih
banyak lagi, memiliki seribu bayangan dengan tindak nyata, menjelma menjadi
seorang Uzumaki Narisa. Saya tak perlu melihat adik perempuan saya tertidur
dengan igauan, dengan mata lelah sebab sejak dzuhur hingga magrib tadi (Rabu, 16 Oktober 2013) menyiapkan
perlengkapan acara hari ini. Nduk, afwan jidan mbak baru bisa nemenin disaat
saat terakhir :”(
Andai saya bisa melakukan lebih
banyak lagi, memiliki seribu bayangan dengan tindak nyata, menjelma menjadi
seorang Uzumaki Narisa. Saya tak perlu melihat adik perempuan saya yang satu
itu berlumur keringat dan berkali kali mengatakan “hausss mbaak, es degan yak.e
seger banget hlo mbak!” di tengah riuhnya Pasar Legi ashar kemarin (Kamis, 17
Oktober 2013 ). Tak perlu melihatnya kelaparan sebab sedari dzuhur belum makan.
Afwan ya nduk :”(
Andai saya bisa melakukan lebih
banyak lagi, memiliki seribu bayangan dengan tindak nyata, menjelma menjadi
seorang Uzumaki Narisa. Saya tetap dapat menemani adik adik yang lain untuk
syuro meski nyata raga di Tawangmangu jumat kemarin, sehingga tak perlu memaksa
adik adik perempuan untuk syuro fiksasi dadakan sampai isya sementara besok
pagi adalah hari H. :”( Tak perlu membuat semuanya seolah dadakan tanpa
persiapan. Sebab saya memiliki banyak raga untuk menemani mereka, membantu
mereka dalam koordinasi. :”(
Andai saya bisa melakukan lebih
banyak lagi, memiliki seribu bayangan dengan tindak nyata, menjelma menjadi
seorang Uzumaki Narisa. Saya tak perlu menolak ajakan rekan satu kelompok untuk
latihan menari (tugas kelompok sebuah mata kuliah). Bahkan saya sudah berjanji,
akan menjaga kesolidan untuk kelompok mata kuliah apapun, ya serupa enggan
mengulang peristiwa di semester lalu. Kelompok mata kuliah menjadi korban atas
ketidakpiawaian saya mengatur waktu antara kuliah dan beroganisasi. :”( Saya
paham, bagaimana rasanya seolah dinomorsekiankan padahal untuk kepentingan bersama.
:”( Afwan saya belum mampu menyeimbangkan semua sisi yang saya bauri. :”(
Andai saya bisa melakukan lebih
banyak lagi, memiliki seribu bayangan dengan tindak nyata, menjelma menjadi
seorang Uzumaki Narisa. Saya tak perlu mengganggu seorang rekan yang sedang
mengerjakan tugas sebuah mata kuliah malam tadi. Mengganggu kegiatan syutingnya
dengan rengekan meminta ergggh tepatnya memaksa dia untuk menginap di kamar
saya dan esoknya membantu saya menyiapkan sarapan panitia ikhwan. Afwan ya Ukh
:”(.
Semua andai yang berbuah duka. Semua
andai yang sampai pada kata ‘andai’ semata. Semua andai yang berbuah dinding
bening di pelupuk mata, banjir bandang di bukit pipi dan terhempas jatuh di benaman
bantal dengan sprai yang baru saya ganti. Andai yang menyisakan sesak. Hendak
meledak namun tak bisa. Erupsi hati. Andai yang membangunkan saya beberapa kali
di malam menjelang hari ini. :”D Membayangkan bagaimana esok, sanggupkah?
Lancarkah? Arggghhh, serasa ingin mempercepat waktu, melewati hari esok
sesegera mungkin. Melewati luka juga sesak sebelum benar benar meledak. :D
Kemudian bola lampu itu menyala
dalam pekatnya prasangka. Setabung oksigen yang menyelamatkan nafas, segumpal
optimis yang menyergap tiba tiba.
“Bukankah Allah itu sesuai prasangka
hamba.Nya. Maha Melihat atas segala ikhtiar. Dan bukankah hari esok adalah
milik mereka yang menyiapkan hari ini. Bukankah, kekuatan seikat lidi selalu
lebih kuat dibanding sebatang lidi?!”
^O^
“Selamat Beristirahat. Jaga
kesehatan, jaga semangat, lakukan yang terbaik. HAMASAH! :”) Aku sayang kamu,
Nduk :”) ” Pesan singkat buah dari segumpal optimis yang menyergap tiba tiba.
:”) Pesan singkat yang semoga menghangatkan. :”) Memeluk mereka yang jauh. :”)
“Met rehat :”) .” kirimku singkat
tanpa penjelasan atas tanyanya. Semoga tidak berprasangka, batin saya. :”D juga
memaafkan saya atas tindak impulsif saya tadi. Mengirimnya emot so sad juga tak
menjawab tanya. Semoga paham. :”)
Dengan semangat yang pelan pelan
membara. Keoptimisan yang meyakinkan langkah. Saya mencoba percaya dan berbaik
sangka berharap semua masih baik baik saja, dan esok adalah proses yang harus
dijalani dengan lapang dada. :”D Yeay! Syemangat! Sorak saya.
^O^
Embun masih dipucuk pohon mangga,
sesekali jatuh mengikuti gravitasi, tanahpun belum terang, namun udara terlalu
segar untuk dilewatkan. :D sekitar pukul 04.30 saya bangun tanpa sebab alarm
yang saya pasang. Bergegas menunaikan dua rekaat shubuh, lalu mulai mencuci
beras. Meminta tolong rekan yang lain dengan komando pesan singkat.
Mengumpulkan armada melalu jaringan komunikasi staff. :”D Mari merapatkan
barisan. :”D
Dan begitulah hari ini, sedari subuh
hingga ashar saya berplat si Konsumsi. Menghadap kompor juga piring. :”D tidak
sendiri tentu saja. Dengan bantuan banyak tangan, semua berjalan. Tangan tangan
penuh cinta yang kaya akan kepedulian. Dua kakak tercintapun turut turun
tangan, meski sempat berdebat perkara budaya memasak dari satu daerah ke daerah
lain, namun alhamdulillah berbuah pengetahuan juga pengalaman. :”D
“Kak Rigma dan Kak Rida, I Love You
Pokoknya aku sayang kalian!” pelukku pada rekan satu kelas saya itu. :”D Rekan
yang sejak H-5 saya tembung untuk menemani saya masak. Kak Rida yang membawakan
bumbu untuk sate, juga membantu memberi intruksi pada saya, cara tepat memasak.
:D Kak Rigma, ditengah kegalauannya menanti kabar kekasih namun tetap sedia
mengajari saya. Terima kasih banyaak. :”* Dua rekan yang saya sadari sebenarnya
menyayangi saya dengan cara yang kadang sulit saya cerna –V
“Nduk, terima kasih yaaaa.... Aku
sayaaang kamu!” Peluk saya pula pada Korlap Konsumsi. Nduk Frida, haha yang
bertahan dengan keriwehan saya. Menemani belanja, kelaparan, juga bangun subuh
subuh. Saya berjanji setelah acara masak selesai, saya akan memeluknya. Janji
yang ternyata menyembunyikan ‘saling’.
“Mbak, aku juga mau meluk kamu!”
haha dan kamipun saling memeluk.
Hmm hari ini, penuh pelukkan sayang.
:”) Saya menyayangi mereka. Saudari saudari saya.
Ukh Mita, Ukh Nanti, Mba Hasna, Kak
Istiq, Kak Okti
Nduk Frida, Nduk Mamal. Nduk Dina,
Nduk Amsaf, Nduk Fitria, Nduk Ambar, Nduk Eni, Nduk Atin, Nduk Sita, Nduk
Endhang, Nduk Winda, Nduk Mita, juga
adik adik yang lain yang sedang berusaha saya hafalkan nama juga karakternya.
:”) Saya sayaang kalian sebab Allah SWT. Melalui kalian, Allah menitipkan
semangat semangat yang selalu terwariskan dalam tongkat estafet. Melalui
kalian, Allah menitipkan pesan indah mengenai sebuah proses. Melalui kalian,
Allah menitipkan cinta yang Maha Besar pada saudara seiman. :”)
Dalam sajian menu seusai shalat
Jumat itu. Dibawah rindangnya daun mangga dan rantingnya. Diatas MMT kegiatan
yang tergelar dipelataran parkir asrama. Ada bermangkuk mangkuk Soup Bakso
Semangat yang hangat, menyapa dinginnya pijakan dakwah dalam kefuturan, mencoba
mengulurkan tangan pada mereka yang terjebak dilembah kefuturan, menyadarkan
indahnya lingkaran kebersamaan. Ada bermangkuk mangkuk Gulai Kambing Pengabdian,
diolah dengan sayang dalam panci kasih yang kental akan semangat langkah
perbaikan. :”) Ada dua bakul nasi putih pemancar kemurnian niat dalam barisan
pengabdian fisabilillah. :”) juga lauk kaya protein pembangun kesatuan. :”)
Insya Allah, semoga kian terjaga dalam barisan ini :”) Dan juga ada saya,
penikmat proses pembelajaran luar kelas dari adik adik tersayang. :”)
Bersama dalam langkah langkah kecil
kalian, meski dengan SDM yang kian meyublim, juga hati yang terus berbolak
balik, saya banyak berproses. Bahwa apapun yang dihadapi, semoga senantiasa
dimudahkan menatap hikmah. Dilancarkan bersyukur. Juga dijaga untuk tetap
melangkah dalam titian perbaikan diri. :”) bersama kalian, saya belajar untuk
menjadi Kakak teladan tanpa menghakimi sebuah tindakan. :”)
Terima kasih, adik adik perempuanku
yang subhanallah. :”)
Terima kasih juga adik adik ikhwan
yang hmm super menggemaskan. Dimana tindak mereka nampak slow motion dimata
saya. Berjalan dengan the power of kepepet -_- kebiasaan buruk yang
terpelihara. Hmm kebiasaan buruk yang benar benar tidak membuat nyaman namun
sukses menguji kesabaran manusia. :”D
Terima kasih juga untuk rekan satu
kelompok saya, yang mengikhlaskan saya tidak mengikuti latihan dulu. :”D Saya
akan berusaha mengejar ketertinggalan saya. :”D
^O^
Sebab Allah dengan rencana.Nya
selalu menyelipkan janji keindahan jannah untuk mereka yang mampu melihat
hikmah. :”) Sebab jika semua ‘andai’ itu terjadi, mata tak akan seindah ini
menatap. :”)
==> Proses
Goreng Lauk sebelum Daging Datang |
Kipas kipas, sate sate :D |
Ukh Mita and The Crue |
Sambel pendamping Soup dan Sate :v |
Bawang Goreng Taburan Soup |
Ketika handphone, sayuran, uang, pisau, gelas kotor berada dalam satu daratan. |
Sebab berbeda beda namun kami satu juga (melangkah dalam barisan langkah perbaikan) :D |
====> Finally :"D
Lauk Kaya Protein |
Menu Siap Saji |
Menu Final Siap Lahap :D |
0 comments:
Post a Comment