Rss Feed
  1. 7 cm

    Thursday 3 October 2013

    Bismillaahirrahmaanirrahiim :)

    Minggu, 08 September 2013



                “Pencuri!!” beruntung dia tidak berteriak demikian. :D Sempat terbesit dia akan berteriak demikian saat saya beraksi. Mencuri curi tatap, juga pandang. :D Mencari kesempatan menghadapnya tanpa bertabrak pandang. Mungkin terdengar licik ya? :D biarlah, saya sudah cukup bahagia dengan ritual curi curian ini. Arrgh dimana si letak gravitasi? Kenapa tatap ini jatuh pada sosoknya begini? Ya, Rabbi yang Maha Membolak balikkan hati manusia, bantu hamba menjaga debaran ini. Getaran yang menguraikan banyak doa seusai sujud. Getaran yang pada akhirnya mendekatkan saya pada.Mu, meminta.Mu agar meridhai saya memantaskan diri untuknya. :’)
                Minggu delapan september dua ribu tiga belas di antara teriknya raja siang, saya merenovasi niat. Semoga semuanya masih berpangkal muara, pada.Nya (aamiin) Saat sahara rindu itu tersapa jumpa. :’) Sosok itu nyata di depan saya. Tak lagi hadir sebagai sosok maya, meski tangan belum boleh menyentuh guna memastikan ia bukan sekedar bayang, namun percakapan kami membuktikan ia manusia seutuhnya. :D
                Dalam atmosfer rindu yang malu malu terungkap, kami berbincang. Tidak bertukar kabar, sebab dengan ada satu sama lain telah cukup membuat kami selalu baik baik saja. :”) Kami hanya bertukar tanya, tentang rencana atau peristiwa lalu. Hmm dan membicarakan mimpi meski belum menjadi kenyataan selalu menjadi hal yang menyenangkan. Sebab, di sana ada harapan bahwa Tuhan masih menyaksikan ikhtiar seorang insan. :”)
                Seusai empat rekaat ashar, kami beranjak. Di temani Vio dan si Taemeen (nama sepeda teman saya), kami melenggang menuju manahan. Dia pernah bilang, Solo kota yang mudah dirindukan. Ya, setidaknya dengan mengajak dia bersepeda, cukup membantu memerdekakan rindunya. :”D
                Well, kami berkeliling sekitar manahan. Iya, masih dengan malu malu, juga pipi saya yang sepertinya masih tersipu.
                Diantara Kerten – Manahan, ada jejak kami. Ada kenangan kami. Ada kami, yang masih berusaha saling memahami.
                Dalam jalan kecil sekitar Manahan, ada jejak kami. Ada tawa kami. Ada kami, yang masih saling mendoakan tanpa lupa pada Ia Yang Maha Mencintai.
                Dan, dalam tiap langkah kami. Dalam sujud sujud wajib hingga sunnah. Ada sepasang nama yang memasrahkan diri pada rencana.Nya. Sutradara tanpa cela, sekaligus sponsor utama atas pertemuan kami. Ada dua anak manusia yang tak pernah mengemis dipertemukan namun rencana.Nya dengan manis menyatukan. :”)
                Terima kasih untuk hari ini. :”) Terima, kasih :”)
                Untuk tujuh senti kebahagiaan ini. :”D
     

  2. 2 comments:

    1. Bintang Kecil said...

      Diakah yang akan kamu kenalkan waktu itu?

    2. RisaRiiLeon said...

      Haha bisa jadi bisa jadi. :P