Bismillaahirrahmaanirrahiim :)
Minggu,
08 September 2013
“Pencuri!!” beruntung dia tidak
berteriak demikian. :D Sempat terbesit dia akan berteriak demikian saat saya
beraksi. Mencuri curi tatap, juga pandang. :D Mencari kesempatan menghadapnya
tanpa bertabrak pandang. Mungkin terdengar licik ya? :D biarlah, saya sudah
cukup bahagia dengan ritual curi curian ini. Arrgh dimana si letak gravitasi?
Kenapa tatap ini jatuh pada sosoknya begini? Ya, Rabbi yang Maha Membolak
balikkan hati manusia, bantu hamba menjaga debaran ini. Getaran yang
menguraikan banyak doa seusai sujud. Getaran yang pada akhirnya mendekatkan
saya pada.Mu, meminta.Mu agar meridhai saya memantaskan diri untuknya. :’)
Minggu delapan september dua ribu
tiga belas di antara teriknya raja siang, saya merenovasi niat. Semoga semuanya
masih berpangkal muara, pada.Nya (aamiin) Saat sahara rindu itu tersapa jumpa.
:’) Sosok itu nyata di depan saya. Tak lagi hadir sebagai sosok maya, meski
tangan belum boleh menyentuh guna memastikan ia bukan sekedar bayang, namun
percakapan kami membuktikan ia manusia seutuhnya. :D
Dalam atmosfer rindu yang malu malu
terungkap, kami berbincang. Tidak bertukar kabar, sebab dengan ada satu sama
lain telah cukup membuat kami selalu baik baik saja. :”) Kami hanya bertukar
tanya, tentang rencana atau peristiwa lalu. Hmm dan membicarakan mimpi meski
belum menjadi kenyataan selalu menjadi hal yang menyenangkan. Sebab, di sana
ada harapan bahwa Tuhan masih menyaksikan ikhtiar seorang insan. :”)
Seusai empat rekaat ashar, kami
beranjak. Di temani Vio dan si Taemeen (nama sepeda teman saya), kami
melenggang menuju manahan. Dia pernah bilang, Solo kota yang mudah dirindukan. Ya,
setidaknya dengan mengajak dia bersepeda, cukup membantu memerdekakan rindunya.
:”D
Well, kami berkeliling sekitar
manahan. Iya, masih dengan malu malu, juga pipi saya yang sepertinya masih
tersipu.
Diantara Kerten – Manahan, ada jejak
kami. Ada kenangan kami. Ada kami, yang masih berusaha saling memahami.
Dalam jalan kecil sekitar Manahan,
ada jejak kami. Ada tawa kami. Ada kami, yang masih saling mendoakan tanpa lupa
pada Ia Yang Maha Mencintai.
Dan, dalam tiap langkah kami. Dalam sujud
sujud wajib hingga sunnah. Ada sepasang nama yang memasrahkan diri pada
rencana.Nya. Sutradara tanpa cela, sekaligus sponsor utama atas pertemuan kami.
Ada dua anak manusia yang tak pernah mengemis dipertemukan namun
rencana.Nya dengan manis menyatukan. :”)
Terima kasih untuk hari ini. :”)
Terima, kasih :”)
Untuk tujuh senti kebahagiaan ini. :”D
Diakah yang akan kamu kenalkan waktu itu?
Haha bisa jadi bisa jadi. :P