Rss Feed
  1. Malam Bersama Senja

    Friday, 25 October 2013

    Bismillaahirrahmaanirrahiim :)


    Jumat, 25 Oktober 2013

    http://coffeelosophize.blogspot.com/

                Di kedai minuman bersama seorang yang diam diam saya kagumi lebih dari berbulan lalu. Seorang yang diam diam tanpa sadar memberi harap indah akan sebuah kebersamaan.
                “Temani saya mengerjakan SPJ!” pintanya dengan wajah kelu.
                “Haha tapi aku laper i. Sambil makan ya?” tawarku dengan alis terpaut.
                “Iyoo! Tapi aku goncengke. Sirahku ngelu i.” Ucapnya teriring wajah masam.
                “Siph!”
                Dalam ramainya jalanan malam, deru deru kendaraan bermotor serta dia yang tanpa helm di kepala. Kami saling bercakap, tentang rencana rencana yang telah tersusun dalam agenda kepengurusan juga tentang angka angka yang harus ia tebus dalam lembaran surat pertanggung jawaban pada fakultas minggu depan.
    ^O^
                “Nasi Goreng Spesial pedes satu sama Huzzlenut satu!” pesannya padaku yang menuliskan menu pesanan bersama.
                “Minumnya jumbo apa reguler?” tanyaku memastikan.
                “Jumbo haha.” Tawanya renyah.
                “Oke. Aku nasi goreng spesial enggak pedes sama Chookis. Hehe jumbo juga.”
                Dan resmilah dua menu yang serupa menemani kami malam ini. Alunan Made Jane dengan lagu coveran dari Bruno Mars, lalu beberapa lagu karya anak bangsa menemani kami santap malam di kedai yang meremaja saat malam kian renta.
                Dengan kegaduhan dari pengeras suara yang ada, riuh rendahnya percakapan pengunjung lain, kertas kertas kuitansi yang ia tata sedemikian rupa, tak adalah perhatian tersisa untuk saya yang didepannya.
                Merangkumnya dalam alinea tanya ini, mengawasinya sesekali lalu membantunya menghitung beberapa angka yang terlampau besar dihitung jari. Dia menyambangi dunia angka. Haha sunggu lucu wajah calon akuntan satu itu.
                Beberapa kali membenarkan letak kaos tanpa kerahnya yang berwarna merah menyala, lalu menekan sembarang layar blackberry, berharap ada pesan singkat beraroma sayang. Barangkali. Haha lantas memasang wajah kecewa sebab layar masih kosong tanpa pemberitahuan ada pesan masuk dan meminta balasan. Kaosnya berubah merah bata dimata saya, wajahnya yang kuyu tak terselamatkan rona busananya malam ini. Betapa sebenarnya dia indah malam ini, sayang spj menguapnya keindahannya. :D
                Dan kamu yang masih berkutat dengan angka angka juga kuitansi pengeluaran pasca kegiatan.
                Kamu yang sekali kali masing melihat layar handphone menanti balasan pesan.
                Kamu yang sekali kali mengacak acak poni dan mengeluhkan kesalahan hitung.
                Kamu yang sebenarnya mampu namun berlaku manja dan minta ditemani haha.
                Semangat sayaang :”) memintalah selama saya masih sanggup memberi.
                Bukan satu yang istimewa atau spesial, saya hanya mampu berusaha ada saat kamu membutuhkan. Itu saja. :”) Mari berkarya dan kumohon tolak kata putus asa itu. Sebab kamu adalah senja yang selalu merona dimata saya ^_^
     

  2. 0 comments: