Bismillaahirrahmaanirrahiim :)
*Babeh Helmi, ditunggu upload.an Foto yang bareng Mr.Dimas :D
Minggu,
01 Desember 2013
![]() |
Avatar di twitter Mr.Dim |
“Saya hausss!!” seruku pada dua
rekan setia seusai berkeliling Tembi. Dengan mata menyapu sekitar, saya mencari
benda datar dan bersih hanya untuk sekedar duduk dan numpang minum setenggak
air putih yang saya bawa sedari tadi.
Yess! Disana. Disebuah spasi seorang
yang asik dengan benda modernnya bernama handphone dan beberapa insan yang
tenggelam dalam cengkramanya.
“Permisi, hehe numpang duduk bentar
yaa!” ijin saya pada dua sisi yang tak lagi terspasi, terisi saya yang tak lagi
kecil. :D “Ada yang mau minum?” tawarku disambut ulasan senyum dan geleng
kepala.
Selang beberapa menit, menikmati
kerongkongan yang tak lagi kering, penyakit dari lahir kambuh. :3
“Hallo, saya Risa. Ini mas Dimas
to?” kenalku pada rekan disamping kiri saya. mengganggu aktivitasnya bersama
benda tanda kemajuan jaman bernama handphone. *Saya tahu namanya sebab sebelumnya telah diberitahu sama Babeh Helmi* Dan air wicara itupun mengalir
pelan, diselingi tawa dan beberapa tanya, dalam hati saya bertasbih memuji.Nya.
Menggerimisi batin dengan asma.Nya.
“Ya Rabb, nyata saya cemburu pada
makhluk ciptaan.Mu satu ini.”
Bagaimana tidak membuat cemburu,
dalam segala keterbatasannya ia tetap mengoptimalkan fungsi diri tanpa batas.
Dalam segala keterbatasannya ia terus berusaha menegarkan yang lain tanpa lirik
kelas. Dalam segala keterbatasannya ia selalu mengulum senyum yang membekas
riang. Juga dalam segala keterbatasannya ia seolah tanpa batas berkreativitas.
:”) Maha Suci Engkau yang Memberi nikmat sempat bertemu dengan seorang Dimas Prasetyo Muharam yang semoga tidak keberatan saya panggil Mr.Dim :”) .
^O^
Ya, mungkin dia memang pernah tersungkur
dalam gelap. Meraba cahaya yang bahkan enggan mendekat meski hanya seberkas.
Ya, mungkin dia pernah meriaki takdir yang seolah mengkhianati segala mimpi dan
citanya semasa sinar nyata menyambang lensa. Ya, mungkin dia pernah merangkul
lutut dan diam dalam sudut temaram kamar, bertanya pada Tuhan, “Mengapa harus
saya?”. Ya, mungkin dia pernah tersandung dan jatuh teriring gelak tawa
sekitar, tatap kasihan, juga keengganan yang lain. Ya, mungkin dia pernah
tenggelam dalam kubangan hidup tanpa semangat untuk lebih bermanfaat. Ya,
mungkin dia pernah dicecar kepesimisan sebab keterbatasan itu. Ya, semua
kemungkinan kemungkinan yang sangat mendukungnya untuk menyerahkan diri pada
lubang hitam keputusaan hidup. Membiarkan diri terjerat keterbatasan yang sejatinya
penguatan Tuhan pada hamba.Nya.
Namun Allah yang Maha Baik
menuntunnya untuk terus beradaptasi, membiarkannya berproses bersama
keterbatasan yang ada. Meyakinkan dia bahwa semua masih baik baik saja, masih
ada telinga, lengan, kaki, jemari, peraba, hidung, lisan, juga cinta sekitar
yang wajib disyukuri. Bahwa jatuh dan bangun hanya sapaan gravitasi yang
tertulis di Lauhul Mahfuds. Bahwa trial and error telah berganti menjadi trial
and learn. Bahwa ia tak pernah sedetikpun sendiri. Bahwa terkadang Tuhan
menitipkan limpahan anugerah pada yang manusia sebut musibah.
^O^
“Ayo Mr.Dim ikut foto yuk!” Ajak
saya padanya. Bergabung bersama rekan rekan perserta #BN2013 yang membaur dalam
padatnya cecaran banyak lensa kamera.
Menuntunnya dalam genggaman tangan
kecil saya, memastika selokan didepan tidak membuatnya terjatuh. Hei, jangan
sebut ini bantuan! Atau serupa tindak kasihan! Ini hanya bentuk lain dari
kepedulian juga kewajiban untuk menjaga sesama :”D Tindak yang selalu terwujud
dalam kata ‘teman’ :D
Dan seusai percapakan yang dipaksa
usai sebab ada panggilan rekan lain yang harus saya penuhi.
“Bye dulu ya Mr.Dim. See you!”
seruku tak terdengar. Menggumamkan harap untuk sekedar melanjutkan cengkrama.
Hmm iya, saya benar berharap ada kesempatan bercengkrama kembali. Ada banyak
ilmu yang ingin saya minta darinya. :D :D Ayoolahh, ilmu itu nikmat Tuhan yang
sangat patut untuk ditularkan. :D See you ya Mr :’D
![]() |
nice moment :) |
0 comments:
Post a Comment