Rss Feed
  1. Bismillaahirrahmaanirrahiim :)



    Yuk Keep Smile

                It’s magic!
                Ada kekuatan magis dari sebuah garing lengkung dibawah hidung. Sihir yang selalu mampu membuat si empunya wajah nampak sumringah dan maniiis sekali.
                Dengan memandang pancaran diri dalam cermin saya menarik garis lengkung. Membuat pipi saya semakin nampak tembem. Dan ya saya tersenyum.
                “Ih mba Risa plis deh kalau ngaca enggak usah sambil senyum senyum enggak jelas gitu!” seru Bocil ketika melihat tingkah saya.
                Teriakan adik tingkat saya itu malah semakin membuat senyum melebar. :D
                Bagi saya bercermin adala moment memberi senyum untuk diri sendiri. Hei, bukankah akan sangat dzalim ketika kita selalu member senyum pada orang lain namun tak pernah menyempatkan diri memberi senyum pada diri sendiri.
    ^O^
                “Ris, kamu senyum sama siapa?” Tanya kakak perempuan saya, heran pada senyum yang tersungging sepanjang langkah melenggang.
                “Ya sama orang orang yang kita lewatin atuh Teteh.” Jawabku tak kalah heran. Kenapa seolah tabu memberi senyum mereka yang diberanda rumah.
                “Haha sok kenal banget kamu. Kalau disini itu nanti disangkain sok kenal Neng, lain desa lain kota atuh sayang!” Jelasnya dengan tawa tertahan.
                “Haha gitu ya Teh? Oh haha tapi biarin juga kali, kan ibadah Teh. Hehe.” Balasku dengan kengeyelan level dua dengan senyum tetap menempel diwajah.
    ^O^
                *Kunjungan ke rumah Stitch Hari Kelima Idul Fitri 1434 H lalu. :”)
                “Kamu kenapa sih senyam senyum terus?! Bahagia banget ketemu aku!” tanyanya disela cengkrama kami.
                “Hehe ge.er banget. Sayakan memang murah senyum! Hweee!” balasku enggan dibully.
                “Iya Fan, Icha itu kan wajah penuh senyum. Enggak pernah kalau kesini enggak tertawa atau senyum!” bela Pakde di meja seberang.
                “Yes! Pakde belain aku. Haha Bang Afan ge.er sih!” seruku riang mendapat pembela.
                “Ah bapak ki belain Icha terus!”
                *Tossh!* saya dan pakde menaikkan alis tiga kali, mewakili tos ala remaja, tetap dengan senyum kian mengembang sebab mengalahkan Bang Afan. Haha

    ^O^
                “Senyummu kepada saudaramu adalah Ibadah.” Begitu sabda Idola saya (Rosulallah SAW).
                Sebab senyum adalah mahkota. Permatanya terbuat dari keikhlasan, untaian emasnya didesain dari kedamaian, dan manik-manik intannya terbuat dari kasih sayang. Senyum adalah pusat kesegaran, alamat kebahagiaan dan tanda persaudaraan.
                Senyum adalah bidan yang akan melahirkan kehidupan indah penuh syukur, mampu melembutkan wajah, dan sanggup menaklukan hati. Senyum yang melebar dalam hati, melapangkan asa, serupa sihir yang menebar pengaruh dahsyat bagi orang lain.
                Dan tersenyum itu murah dan mudah. Menarik bibir tiga centi ke kanan, tiga centi ke kiri, simetris menarik garis lengkung. Meluruskan banyak hati. Ya, senyum adalah garis lengkung yang meluruskan banyak hal.
                Setiap orangpun suka jika diberi senyuman. Pribadi yang murah senyum akan lebih disukai orang lain daripada pribadi yang miskin dan pelit untuk tersenyum. Senyum yang terbaik dasarnya adalah senyuman yang lahir dari hati yang tulus yang mengerti kapan waktu, situasi, dan kondisi serta tempat yang memungkinkan untuk tersenyum.
                Jika tersenyum dapat meringankan mereka untuk berprasangka baik. Jika tersenyum mampu membuatmu lebih baik, bersyukur atas hembusan nafas yang masih mengudara sebab Kuasa.Nya. Jika tersenyum membuat wajah lebih muda dari usia. Jika dengan senyum toksin enggan mengendap terlalu lama dihati. Jika senyum selalu lebih indah dari pemandangan elok didunia, menentramkan hati pemandang, juga menguras dengki. Jika senyum adalah cahaya tersejuk dalam rasa. Jika dengan tersenyum gravitasi bumi berubah dalam diri, memudahkan diri menjalin ukhuwah. Jika senyum adalah cara sederhana Tuhan mengajarkan tegar. Masihkah ragu untuk tersenyum? :’)
                Selalu dengan senyum yang mengembang, saya sapa hari . Menyapanya penuh harap semoga penuh berkah dan menebar manfaat. Aamiin.
                Seseorang pernah berkata pada saya, “Keep your smile in different voice!” yups! Insya Allah :”) Yuk Keep Smile ^_^

     

  2. 0 comments: