Bismillaahirrahmaanirrahiim :)
Minggu,
26 Mei 2013
Singgasana Amanah, kursi panas |
Menyapa basah aroma embun yang
berkolaborasi apik dengan pucuk dedaunan di desa Kebapangan. :’) Lewat mentari
di ufuk timur, Tuhan menjanjikan kecerahan pada hari ini. (Semoga :’)) so?
Selamat Pagi Indonesia :’)
Adalah hari ini, pelunasan misi atas
perjalanan kemarin.
Berbekal sarapan yang disediakan Ibu
Kades yang baik hati, juga kesediaan Mba Putri Kades yang manis, saya
melenggang menuju TPS tempat saya menjadi saksi. TPS 2, berjarak beberapa ratus
meter dari rumah Lurah.
Taraaaa~
Welcome To TPS 2. :”)
Sebuah PAUD yang disulap untuk
Tempat Pemungutan Suara. Ruang lapang dengan beberapa bilik, meja, kursi dan
tiga area utama. Area menunggu, area beraksi (registrasi, memilih, setor suara)
dan area exit. Beberpa petugas yang nampa senior juga beberapa petugas yang
nampak ammm cute haha. Sempat di interogasi beberapa petugas mengenai misi saya
ini, hmm efek saya ini yang pertama kali datang mewakili quick count
barangkali. Jadilah mereka begitu waspada terhadap manusia baru seperti saya
yang unyu. :D
Misi saya hari ini, selain menunggu
hasil pemilihan gubernur juga mewawancarai beberapa warga, dari mulai identitas
sampai prediksi cawapres mendatang. Hasil wawancarapun beragam,ah Indonesia kaya
nian kau mengandung karakter manusia.
Ada yang sangat terbuka dan dengan
bahagia menuturkan informasi. Ada yang sangat apa adanya. Ada yang ragu ragu
menjawab sebab termakan usia. Ada yang malu malu menjawab sebab masih muda. Ada
yang enggan menjawab sebab krisis percaya. Ada yang menutup nutupin identitas
diri. Ada yang lugu hingga mengundang haru. Ada. :”D
Penghitungan suara selesai.
Misi terlunaskan. Alhamdulillah :”)
dua hari semalam yang Subhanallah sekali. Berpamitan dengan warga, petugas juga
pak Lurah.
Terima kasih atas tempat bernaungnya
selama ini. Keramahan dan kenyamanan tanpa rekayasa juga pertemuan yang semoga
berkah. :”) keluarga Pak Kades terima kasih yaa :”)
Terima kasih atas kerjasamanya juga
penawaran makan siang yang unik :”) saya terharu. :”) semoga masih diberi
kesempatan untuk berkunjung kembali. Terima Kasih untuk rekan petugas TPS
lainnya. :”)
Terima kasih untuk hiburan kecil
penuh kederhanaan. Cengkrama penuh tawa dari kalian, bocah bocah Indonesia
calon penerus bangsa. :”) adik adik PAUD dan TK yang super menggemaskan :”D
obyek utama pemusnah kejenuhan menunggu hasil suara. J
Dan saya pulang. Melambaikan tangan
pada atmosfer Poncowarno. Selamat
Tinggal Masa Lalu, sampai jumpa kenangan, saya sudah move on :”D
Menghubungi beberapa rekan satu
misi. Memastikan misi merekapun terlunaskan. Dan seperti biasa, berkunjung
tanpa merasakan kuliner khas, sepertinya kurang afdol :D saya mengajak semua
rekan untuk sekedar menyapa kuliner kebumen. Bertemu di Alun alun dan yaah
sesekali menarik nafas lega di udara Kebumen. :”D sayangnya, beberapa rekan
sepertinya sudah terlalu lelah, memilih langsung singgah kerumah saya dulu.
^O^
Selepas kumandang adzan magrib,
mereka berpamitan. Alifi, Itta, Adi, Nana, juga Ukh Ani. Saya sendiri masih
menunggu Nia Disya, sedang Linda dan her boy sudah duluan pulang. Jadilah kami
berpencar, :”D dan selepas isya saya baru berangkat.
^O^
Tepat tengah malam saya bersama Nia
Disya sampai di kos Nia, saya tidak bisa pulang asrama sebab pukul sepuluh
malam gerbang pasti sudah dikunci. Dan dalam raga yang nyaris lelap, saya
kembali merogoh hati. Menilik kondisinya, masih diperban ternyata. Biarlah,
perban merk waktu ini akan mengobatinya berlahan. Membuatnya untuk tidak
terlalu menyesakkan, juga membuatnya untuk mengikhlaskan peristiwa setahun
lebih enam hari lalu. :”)
Ya Rabbi, yang Maha Perencana, yang
Maha Bijak atas setiap putusan. Terima kasih atas setiap jengkal dalam langkah
yang telah Engkau takdirkan pada hamba. :”)
Terima kasih untuk beberapa luka
yang sempat singgah, yang pada akhirnya menguatkan saya, bahwa hanya Engkau
yang selalu ada untuk hamba. :”)
Terima kasih untuk tekanan yang pada
akhirnya mengajari saya untuk terus membangun kekuatan, membangun kepercayaan
bahwa Engkau sedang menempa saya agar tak menjadi muslimah lemah. :”)
Terima kasih untuk setiap kacamata
indah yang senantiasa Engkau titipkan dalam proses perjalanan saya. Mengarahkan
pandang saya pada hal indah penuh hikmah. :”)
Terima kasih ya Rabb :”)
Proses Pengantrian |
(masih) proses pengantrian |
Bocah bocah Indonesia, :") |
Kesederhanan alat bermain, tak menghalangi keceriaan mereka |
Kesederhanan alat bermain, tak menghalangi logika untuk tetap tertawa mereka |
masjid indah saat perjalanan pulang |
0 comments:
Post a Comment