Rss Feed
  1. Jejak Misi ( Jilid Dua)

    Sunday 15 September 2013

    Bismillaahirrahmaanirrahiim :)


    Minggu, 26 Mei 2013

    Singgasana Amanah, kursi panas 

                Menyapa basah aroma embun yang berkolaborasi apik dengan pucuk dedaunan di desa Kebapangan. :’) Lewat mentari di ufuk timur, Tuhan menjanjikan kecerahan pada hari ini. (Semoga :’)) so? Selamat Pagi Indonesia :’)
                Adalah hari ini, pelunasan misi atas perjalanan kemarin.
                Berbekal sarapan yang disediakan Ibu Kades yang baik hati, juga kesediaan Mba Putri Kades yang manis, saya melenggang menuju TPS tempat saya menjadi saksi. TPS 2, berjarak beberapa ratus meter dari rumah Lurah.
                Taraaaa~
                Welcome To TPS 2. :”)
                Sebuah PAUD yang disulap untuk Tempat Pemungutan Suara. Ruang lapang dengan beberapa bilik, meja, kursi dan tiga area utama. Area menunggu, area beraksi (registrasi, memilih, setor suara) dan area exit. Beberpa petugas yang nampa senior juga beberapa petugas yang nampak ammm cute haha. Sempat di interogasi beberapa petugas mengenai misi saya ini, hmm efek saya ini yang pertama kali datang mewakili quick count barangkali. Jadilah mereka begitu waspada terhadap manusia baru seperti saya yang unyu. :D
                Misi saya hari ini, selain menunggu hasil pemilihan gubernur juga mewawancarai beberapa warga, dari mulai identitas sampai prediksi cawapres mendatang. Hasil wawancarapun beragam,ah Indonesia kaya nian kau mengandung karakter manusia.
                Ada yang sangat terbuka dan dengan bahagia menuturkan informasi. Ada yang sangat apa adanya. Ada yang ragu ragu menjawab sebab termakan usia. Ada yang malu malu menjawab sebab masih muda. Ada yang enggan menjawab sebab krisis percaya. Ada yang menutup nutupin identitas diri. Ada yang lugu hingga mengundang haru. Ada. :”D
                Penghitungan suara selesai.
                Misi terlunaskan. Alhamdulillah :”) dua hari semalam yang Subhanallah sekali. Berpamitan dengan warga, petugas juga pak Lurah.
                Terima kasih atas tempat bernaungnya selama ini. Keramahan dan kenyamanan tanpa rekayasa juga pertemuan yang semoga berkah. :”) keluarga Pak Kades terima kasih yaa :”)
                Terima kasih atas kerjasamanya juga penawaran makan siang yang unik :”) saya terharu. :”) semoga masih diberi kesempatan untuk berkunjung kembali. Terima Kasih untuk rekan petugas TPS lainnya. :”)
                Terima kasih untuk hiburan kecil penuh kederhanaan. Cengkrama penuh tawa dari kalian, bocah bocah Indonesia calon penerus bangsa. :”) adik adik PAUD dan TK yang super menggemaskan :”D obyek utama pemusnah kejenuhan menunggu hasil suara. J
                Dan saya pulang. Melambaikan tangan pada atmosfer Poncowarno. Selamat  Tinggal Masa Lalu, sampai jumpa kenangan, saya sudah move on :”D
                Menghubungi beberapa rekan satu misi. Memastikan misi merekapun terlunaskan. Dan seperti biasa, berkunjung tanpa merasakan kuliner khas, sepertinya kurang afdol :D saya mengajak semua rekan untuk sekedar menyapa kuliner kebumen. Bertemu di Alun alun dan yaah sesekali menarik nafas lega di udara Kebumen. :”D sayangnya, beberapa rekan sepertinya sudah terlalu lelah, memilih langsung singgah kerumah saya dulu.
    ^O^
                Selepas kumandang adzan magrib, mereka berpamitan. Alifi, Itta, Adi, Nana, juga Ukh Ani. Saya sendiri masih menunggu Nia Disya, sedang Linda dan her boy sudah duluan pulang. Jadilah kami berpencar, :”D dan selepas isya saya baru berangkat.
    ^O^
                Tepat tengah malam saya bersama Nia Disya sampai di kos Nia, saya tidak bisa pulang asrama sebab pukul sepuluh malam gerbang pasti sudah dikunci. Dan dalam raga yang nyaris lelap, saya kembali merogoh hati. Menilik kondisinya, masih diperban ternyata. Biarlah, perban merk waktu ini akan mengobatinya berlahan. Membuatnya untuk tidak terlalu menyesakkan, juga membuatnya untuk mengikhlaskan peristiwa setahun lebih enam hari lalu. :”)
                Ya Rabbi, yang Maha Perencana, yang Maha Bijak atas setiap putusan. Terima kasih atas setiap jengkal dalam langkah yang telah Engkau takdirkan pada hamba. :”)
                Terima kasih untuk beberapa luka yang sempat singgah, yang pada akhirnya menguatkan saya, bahwa hanya Engkau yang selalu ada untuk hamba. :”)
                Terima kasih untuk tekanan yang pada akhirnya mengajari saya untuk terus membangun kekuatan, membangun kepercayaan bahwa Engkau sedang menempa saya agar tak menjadi muslimah lemah. :”)
                Terima kasih untuk setiap kacamata indah yang senantiasa Engkau titipkan dalam proses perjalanan saya. Mengarahkan pandang saya pada hal indah penuh hikmah. :”)
                Terima kasih ya Rabb :”)
               
     
    Pesiapan petugas TPS

    Proses Pengantrian

    (masih) proses pengantrian

    Bocah bocah Indonesia, :")

    Kesederhanan alat bermain, tak menghalangi keceriaan mereka

    Kesederhanan alat bermain, tak menghalangi logika untuk tetap tertawa mereka

    masjid indah saat perjalanan pulang

     

  2. 0 comments: