Rss Feed
  1. Menyusun Rencana

    Sunday 1 September 2013

    Bismillaahirrahmaanirrahiim :)


    Sabtu, 31 Agustus 2013

                Welcome to weekend :D


                “Sms tanpa balasan itu seperti pesan tidak penting yang meminta perhatian!” baiklah beberapa kali. Ok. Sering saya mengirim pesan tidak penting pada beberapa orang. Sekedar ajakan atau mengingatkan . Dan akan munafik jika saya berkata tidak mengharapkan balasan. Sering saya beberapa kali menatap layar nokia itu, berharap ada pesan balasan dari seseorang bukan sms jarkoman atau pemberitahuan kelas. Dan NIHIL. Saya sedang diabaikan. Haha. Tenang! Saya selalu memiliki cara cerdas ketika terabaikan seperti ini. Apa itu? Jelas. Mari saling mengabaikan. Hei, mengabaikan bukan berarti meninggalkan kok, hanya sedikit mengalihkan perhatian dari hal yang mungkin akan menyesakkan. Mengabaikan untuk sedikit memberi ruang pada diri, memberi waktu untuk sekedar yaa amm bercermin. :’)
    ^O^
                “Dhek, kalau laki laki di smsin terus tapi jarang ada yang dibales itu apa karena dia udah bosen atau kenapa dhek, menurutmu?” tanya seorang kakak perempuan penuh kekhawatiran yang tak pandai ia tutupi.
                “Eh? Hla kenapa to mba?”
                “Hla Mamas kaya risih og nag di sms mba. Kadang kan Mba pengen smsan, ya pengen cerita apalah gitu, tapi sama Mamas enggak mesti dibales.”
                “Hehe kan Masnya lagi skripsian gitu mba, ya wajar mba.”
                “Ih enggak kok, kan kemarin udah pendadaran Nduk. Hmm kemarin si Mamas bilang nag lagi nyiapin diri jadi minta sama mba buat enggak smsin dia keseringan gitu.”
                “Nah itu malah udah dikasih rambu rambu Mba. :’) Mungkin Masnya itu lagi nyiapin diri buat jadi imam yang baik buat Mba. Ya memperbaiki dan memantaskan diri untuk mimpin mba kelak. Kan mba juga jadi punya kesempatan buat musahabah diri juga to..”
                “Iya si Nduk tapi kan Mba kadang itu kepikiran, khawatir. Mba Cuma pengen dengar kabarnya Mamas doang sebenere. Mba kan ini pertama kalinya sayang sama orang juga.”
                “Haha mba ini lo. Iya si kadang emang ada kepikiran kepikiran kaya gitu, ya wajar hla wong wes sayang pengene ki mesti ngasih perhatian :D tapi tapi tapi tapikaaan belum saatnya mbaa :D di tabung dulu aja perhatiannya buat pas halal besok.”
    *sekilas dialog dengan kakak perempuanku yang sedang jatuh cinta untuk pertama kalinya.
                Memang berkata selalu lebih mudah dibanding tindak nyata, dan menasehati selalu lebih lancar dibanding saat kita dalam posisi yang mungkin serupa. Di sinilah saya sekarang, hampir serupa dengan kakak perempuan saya diatas. Ada seogok tanya yang mendekam dari hari lalu, keingintahuan yang hmmm cukup besar untuk tahu keadaan seseorang. Padahal sejatinya ia senantiasa baik baik saja dalam lindungan.Nya (Aamiin).  Saya tidak akan mewajarkan hal ini. Akan menyesakkan ketika seharusnya dapat melakukan banyak hal malah terhenti sebab memikirkan seorang Hologram :D
                Berangkat dari keengannan terpaku memikirkan seseorang. Sabtu ini mengagendakan diri melakukan banyak hal. Haha tidak sekedar mengerami Flipper (nama Laptop saya) sembari membuka beberapa web langganan, saya memilih menggandeng Vio keluar asrama. Seusai melunaskan deadline sebuah event tentang hijab saya menyapa seorang istimewa. Dan ya niat saya mengajaknya bertemu direspon positif. :’)
                Selepas ashar saya menemui insan istimewa tersebut. Dalam perjalanan seperti biasa saya melewati Slamet Riyadi. Melenggang tanpa beban, tanpa kacamata. Haha agak memaksakan diri sebenarnya, mengingat radius beberapa meter pandangan saya agak berbayang bayang buram. Namun terkadang perlu memburamkan pandang untuk membangun percaya diri haha iyalah, dengan tidak tahu ada yang memperhatikan kita, bukankah gerak akan semakin leluasa? Seperti daun putri malu yang bergerak bebas ketika tak ada sepasang matapun yang menatapnya.
                Masih di Slamet Riyadi ternyata saya tidak sendirian, ada seorang paruh baya yang melenggang nikmat bersama sepeda kumbangnya. Seorang Ibu ibu :’). Tapi sebuah roda empat tanpa tahu diri mengklakson si Ibu hingga membuat Ibu jatuh lantaran kaget. Astagfirullah! Si supir masih muda, mungkin dua puluh tujuh tahunan. Saya mendengar si supir berkata kasar kepada si Ibu, istilah solonya misuh. Saya masih memendam tanya kepada mereka yang mengalirkan amarah melalui kata kata kasar, ngaruh ya? Terus kalau misuh misuh gitu masalah jadi selesai gitu? Terus hatinya jadi tenang gitu? Astagfirullah mas mas, kok yo kasar banget sama perempuan?!
                Terlepas dari siapapun yang salah, sebagai seorang laki laki tidak seharusnya bertindak kasar seperti itu pada perempuan. Bukan laki lakipun tidak seharusnya demikian. Rosul saja tidak mengizinkan umatnya menyiksa binatang, apa lagi manusia!
                Terlepas dari siapaun yang salah, saya pikir si masnya itu harus meminta maaf kepada si ibu. Terkadang mengetahui duduk perkara suatu hal lalu menemukan siapa tersangkanya, tidak akan berpengaruh apapun, tidak akan ada pihak yang mengambil hikmah dari problematika yang ada. Jika diketahui Ibu yang salah sebab mungkin menyeberang tidak lihat lihat dulu, lantas si Masnya semakin songong dan Ibu tetap tidak berhati hati malah membenci Masnya yang main klakson sembarangan bukannya ngerem. Nah, malah jadi membenihkan dendam kan. -_-
                Dalam hati saya berbisik ,”Ya Allah, semoga kelak imam hamba bukan lelaki yang kasar. Semoga ia lelaki berhati lembut yang tahu tata cara memperlakukan seorang perempuan, siapapun itu. Yang tidak membiasakan dirinya berkata kata kasar ketika amarah menderanya. Yang mampu meredam amarahnya sebab berlindung pada.Mu.” mengaminkannya penuh harap.
                Dan saya hanya mampu menenangkan Ibu itu, menemaninya duduk beberapa saat di trotoar jalan. Tempat tujuan si Ibu sudah dekat, jadi saya mengantarkannya sebentar. Hmm sedikit memastikan tidak terulang kejadian seperti tadi. :’)
                Pukul 16.15 wib saya tiba dikentingan. Sedikit berbasa basi saya menawarkannya untuk makan bersama, namun sayangnya dia masih mengajar di TPA yang ia bina. Alhasil lagi lagi makan sendiri. :D kyaa . Menu sore ini, magelangan berteman segelas es nutrisari sayur :D alhamdulillah.
                Pukul 17.20 wib di Masjid Nurul Huda UNS saya bertemu rekan saya yang istimewa tadi. Akhirnya ketemu juga. Haha.
                “Assalamulaykum, Dhek Risa ya?” sapanya seolah pangling.
                “Wangalaykumsalam.wr.wb,,,hehe iya Mbaa J.” Sambil senyum lima senti, salaman dilanjutkan salam semut.
                “Hwaah kamu kok beda sih dhek?”
                “Eh beda apanya mba?” kejutnya penuh selidik.
                “Kamu kurusan si?” heran bercampur sedikit sangsi.
                “Hahaha, alhamdulilla nuw!” tawaku renyah. Terkadang bahagia itu sederhana kok, mendengar dikatakan kurus misalnya. #Eh
                “Kamu sama siapa dhek?”
                “Sama Vio mba. Dia diluar.”
                “Oh..bla bla blaa...”
                Salah satu kakak perempuan saya yang tak kalah istimewa dengan kakak kakak perempuan saya yang lainnya. Beliau sering ikut acara acara charity bersama insan insan istimewa juga (Gergatin Solo, Rumah Hebat Indo, Autism care dll). Dalam ajakan saya berkencan melalui chat tadi, saya menyatakan diri untuk turut menyumbangkan senyum bagi mereka yang istimewa, mereka yang berkebutuhan khusus. Hmm percayakah? Ketika kita mendekati mereka, ada sepercik magic yang membuat kita enggan untuk tidak melihat mereka lagi. Sepercik magic yang mengantongi kita untuk berjanji bermain bersama mereka lagi. Sepercik magic yang membuat diri berikrar akan mengagendakan diri membaur bersama mereka lagi. :’) Insan insan istimewa.
                Berangkat dari keinginan sederhana itu, saya memberanikan diri menerima ajakan menjadi partisipan kegiatan bersama kakak perempuan saya ini. Insya Allah :’) semoga dimudahkan. J
                Tetap seusai adzan isya kami memutuskan untuk melihat opening SIPA di Solo Square, sekalian saya pulang tentunya. Alhamdulillah dapat lima tiket gratis nonton SIPA (Solo International Performing Art ) 2013 The Legend History of World Culture. Acara bertempat di Benteng Vastenburg Solo, mulai Jumat – Minggu, 20 – 22 September 2013. Ada Dance Theatre Ludens dari Jepang dan Sanggar Lungun dari Aceh, keduanya resmi menarik perhatian saya. Baiklah tinggal mencari masa untuk melihat bersama. J
                Tibalah saatnya pulang. :D Alhamdulillah hari ini, insya Allah bermanfaat. Dalam perjalanan menuju tempat parkir, ada pemandangan yang membuat mata risih dan tangan gatal untuk bertindak lebih dari sekedar menatap! Mungkin melintir tangan tak apa. Di depan kami, berjarak lima puluh centi (mungkin) bergandengan ala telenovela. Astagfirullah, kami baru sadar ini malam minggu. -_-. Malam menyedihkan ketika pemuda menyibukkan diri tanpa produktivitas sebagai putra putri bangsa yang menghabiskan waktunya untuk pacaran.__
                Kami hanya mampu mengalihkan pandangan, berusaha menutup mata atas terumbarnya syahwatt dua anak manusia. Ya Rabbi yang Maha Penerima Taubat lagi Maha Pengampun, maafkan kami karena tak mampu menegur. Bukakan kedua hati insan dihadapan kami untuk bertaubat pada.Mu, dan jagalan calon imam kami dari hal hal serupa, hal hal yang menjauhkannya dari perlidungan.Mu. Dalam genggaman tangan saya pada kakak perempuan saya, kami mengaminkan doa itu bersama. Dalam perjalanan pulang. :’)

    “Terima Kasih untuk hari ini :’) semoga tetap di mudahkan melangkah dalam kebaikan. :’)”
     

  2. 0 comments: