Rss Feed
  1. Si Penabung Rindu

    Sunday, 1 September 2013

    Bismillaahirrahmaanirrahiim :)


    Minggu, 01 September 2013
    00.23 WIB
    we

                Perjalanan hari ini seharusnya sudah cukup mampu untuk melenakan raga ketika sampai dikasur asrama.
                Perjalanan hari ini seharusnya menjadi resep manjur untuk memejamkan mata lebih dini dari biasanya.
                Perjalanan hari ini seharusnyapun telah mampu mengalihkan deraan rindu yang enggan berlalu, seperti harap awal.
                Namun nyata, tidak semua keharusan itu berjalan sesuai seharusnya. Nyata, mata masih terjaga. Nyata rindu makin mendera. Ya Rabbi, :’D mengapa kekuatan rindu mampu menyesakkan begini.
                Jika sejatinya rindu adalah wujud pemaknaan lain dari menyegerakan bertemu, maka rindu kali ini tentang menunggu.
                Bukan rindu yang dengan mudah terlunaskan oleh sebuah tiket kereta api Solo – Kutoarjo seperti biasanya, yang dipastikan segera terobati ketika menatap tiga bocah petualang dan seorang cinderela paruh jaman. :D Bukan tentang R Family.
                Menunggu. Bukan menunggu hingga rindu itu menjadi kadaluarsa ataupun sekarat untuk mengobatinya. Namun, menunggu hingga Sang Maha Tunggal melirik si penabung rindu untuk memberi waktu memerdekakan rindunya. Menikmati setiap deposito rindu yang dikantongi dalam rapalan doa seusai sujud. Remah remah rindu yang tersimpan rapi dalam toples kenangan. Jejak jejak rindu yang kadang dikais dalam kesabaran.
                Rindu, menunggu, dan kafein. Tiga hal yang akrab, bersahabat, melekat dalam pembiasaan. Ketiga yang setia memberi efek sama. Tak pernah mampu memejamkan mata tepat pada rencana, terlebih jika bercampur cemburu. :D
                Dan ketika rindu makin mendesak ingin berproklamasi kemerdekaan. Ketika rindu menuntut jumpa. Di sinilah saya, mengadu pada sang Maha Perindu, pangkal muara seluruh rindu menyatu. Menitipkan gumpalan gumpalan rindu yang menohok rongga dada, membuat asma pernafasan anak manusia.
                Ya Rabbi, Yang Maha Membolak balikkan hati manusia, yang Mengendalikan seluruh rasa pada manusia, hamba titipkan rindu ini pada_Mu. Hamba titipkan untuk seorang yang juga menitipkan rindunya pada.Mu, yang menitipkan sebab enggan merindu melebihi rindunya pada.Mu.
                Ya Rabbi, yang Maha Pengasih Lagi Maha Penyayang, luruskan dan arahkan rindu ini sebab Engkau semata, sebab sadar betapa jiwa raga ini membutuhkan.Mu sebagai pelepas dahaga kalbu.
                Ya Rabbi, yang Maha Pengampun lagi Maha Penerima Taubat, maafkanlah hamba, ampuni hamba jika sempat terbesit niat menyampaikan rindu pada insan tertentu, rindu yang datang terlalu terburu lagi tanpa ridha.Mu.
                Ya Rabbi yang Maha Memelihara, semaikanlah apapun rasa itu yang berlandas oleh.Mu, yang hadir sebab kuasa.Mu, yang ada karena Engkau yang menganugerahkannya, yang membawa kebaikan kepada pelakunya, yang menghindarkan dari syahwat semata. :’)
    Aamiin
     

  2. 0 comments: