Rss Feed
  1. Sibling rivalry

    Monday, 25 November 2013

    Bismillaahirrahmaanirrahiim :)


                Saya tidak dapat memungkiri ketika cemburu itu hadir, bahkan sebelum saya menatap sosok yang membuat saya cemburu. Saya pun setuju ketika pada akhirnya cemburu itu dinyatakan sebagai rasa cinta, sebab benar saya terlampau mencintainya hingga enggan terbagi dengan yang lain.
                Tujuh tahun menjadi waktu yang singkat ketika saya sadar cinta untuk saya tak akan lagi utuh. Akan terbagi dengan seorang yang masih meringkuk dirahimnya. Ahh Bunda, kenapa kamu tiba tiba menjadi sering mengelus perutmu dengan senyum mengulum senantiasa? Kenapa Ayah menjadi sangat tidak pelupa, selalu ingat pada susu bergambar ibu perut gendut untuk diminum menjelang tidur. Sayangnya disisi lain, Bunda Ayah menjadi sangat pelupa. Bunda lupa menanyakan nilai PR yang saya kerjakan semalam, Ayah lupa membelikanku cocola satu renteng yang dijanjikan tiap akhir pekan. Arggghhh saya tidak suka!
                Mungkin serupa itu perasaan saya tahun 1999, kali pertama saya mendapatkan hadiah adik baru :”) Hai Romi Dwi Yogo. Ksatria pertama dengan dua gigi jagung didepan, juga cacat otot menawan dipipi kiri. :*
                Saya merasa cinta yang diberikan kedua orang tua saya akan berkurang sebab kehadiran sosok baru. Dan saya baru tahu kecemburuan macam apa itu. Sibling.
    ^O^
    Sibling sendiri merupakan perasaan tidak nyaman yang ada pada anak berkaitan dengan kehadiran orang asing yang semula tidak ada, dalam hal ini adalah saudara yang dilahirkan oleh ibunya yang dianggap mengancam posisi anak sebelumnya, ditujukan dengan perasaan iri hati (Ranuh, 2005).
    Sedangkan, Sibling rivalry adalah kompetisi antara saudara kandung untuk mendapatkan cinta kasih, afeksi dan perhatian dari satu kedua orang tuanya, atau untuk mendapatkan pengakuan atau suatu yang lebih (Lusa, 2010). Sibling rivalry terjadi jika anak merasa mulai kehilangan kasih sayang dari orang tua dan merasa bahwa saudara kandung adalah saingan dalam mendapatkan perhatian dan kasih sayang dari orang tua (Setiawati, 2008). dapat disimpulkan bahwa sibling rivalry dapat diartikan sebagai kecemburuan, persaingan dan pertengkaran antara saudara dalam mendapatkan perhatian dan kasih sayang dari orang tua. Alhamdulillah saya tidak sampai pada tahap ini :v, sebab saat pandang pertama saya menatap sosok Romi kecil saya langsung jatuh hati. Ya Rabb, ini adik saya. Serupa mendapat boneka baru yang dapat diajak main. Melihat sosok mungilnya didalam kelambu kecil, dengan tubuh lemper dibalut jarik, bedak tak rata, aroma segar khas bayi juga segaris kunyit dikeningnya, DuhDek! Aku tresno kowe ki :D.
    ^O^
        Untuk Penyebab terjadinya Sibling rivalry antara lain meliputi,
                Pertama, Anak-anak sangat bergantung akan cinta dan kasih sayang orang tuanya. Sebab merasa terancam apabila orang tua membaginya kepada orang lain. Hal ini sering terlihat saat ibu hamil, anak mulai menunjukan protesnya melalui perilaku yang ‘sulit’ dikendalikan. Hal hal tak biasa yang dilakukan anak dan sangat meminta perhatian orang tua.
                Kedua, Kecenderungan orang tua terhadap satu anak. Hal ini dapat menimbulkan perasaan kesal dan cemburu bagi anak yang lain dan anak yang lain akan merasa tersisihkan.    Ketiga, Bila seorang anak menyadari kekurangannya dari saudaranya yang lain. Terlebih apabila si anak berjenis kelamin sama dan jarak usia yang berdekatan, maka diam-diam anak akan mengembangkan rasa benci terhadap saudaranya tersebut. Biasanya ketika orang tua sering memuji kemampuan anak yang lain dihadapan anak yang memiliki kekurangan, tentu saja akan membuat anak yang ‘kekurangan’ menjadi minder dan merasa kurang diterima ditengah-tengah keluarga. Meski barangkali orangtua berniat memotivasi anak, namun jika dilakukan dengan membandingkan tentu menjadi tak sesuai harapan.
    Reaksi sibling rivalry yang sering terjadi pada anak-anak menurut Kak Priatna C dan Yulia A, 2006 ; Agresif, membangkang, rewel, mengalami kemunduran (misalnya semula tidak mengompol sekarang mengompol lagi), sering marah yang meledak-ledak, sering menangis tanpa sebab, dan menjadi lebih manja atau lengket kepada ibu.
    Dan untuk mencegah atau mengurangi frekuensi sibling rivalry dapat dilakukan dengan beberapa cara, diantaranya :
    1)   Libatkan anak dalam mempersiapkan kelahiran adik. Pada saat hamil, libatkan anak untuk mempersiapkan kelahiran seperti ajak anak memilih pakaian ataupun perlengkapan bayi lainnya. Sampaikan pula pada anak bahwa adik barunya tidak akan merebut perhatian ibunya, malah akan semakin banyak orang yang sayang padanya, ada Ayah, Bunda, dan Adik. :”)
    2)   Beri setiap anak perhatian dan cinta yang khusus dan istimewa. Berikanlah perhatian yang khusus pada setiap anak, terutama bila anak tidak sepandai atau semenarik saudaranya, sehingga ia juga merasa dirinya istimewa. Dengan catatan tetap sewajarnya, tidak berlebihan dalam penyampaiannya.
    3)   Jangan membanding-bandingkan anak. Hindarkan perkataan ‘’kamu kok bandel banget, lihat adikmu, sudah pintar, penurut lagi, tidak seperti kamu.. Bunda kehabisan akal menghadapi kamu..!’’ Ucapan ini tidak akan memotivasi anak untuk menurut namun justru perlahan-lahan menumbuhkan rasa cemburu dan kebencian terhadap saudaranya tersebut.
    4)   Tidak menjadikan anak sebagai pengasuh adiknya. Jangan paksa anak yang lebih tua sebagai pengasuh adiknya. Dalam hal ini bukan berarti kakak tidak boleh mengasuh adiknya. Kakak tentu sangat boleh mengasuh adiknya dengan takaran kewajaran, bermain bersama hingga belajar bersama namun tetap keduanya dalam kontrol pengasuhan kedua orang tua. Sehingga kakak tidak akan merasa terbebani dan menjadi dewasa sebelum waktunya.
    5)   Berlahan lahan buatlah pembagian tugas rumah untuk anak anak. Pembagian tugas ini tentu disesuaikan dengan tingkat kemampuan anak. Misalnya saja, adik mengangkat jemuran, kakak melipat baju. Tugas tugas dalam rumah yang ringan dan tidak membebani anak tentu saja. Dari hal tersebut anak juga akan belajar bekerja sama dengan saudaranya, menyadari bahwa bekerjasama lebih indah dari cemburu buta. :v
    6)   Kembangkan dan ajarkan anak bersikap empati dan memperhatikan saudaranya yang lain. Mengajak anak untuk memberi perhatian kepada saudaranya dapat dilakukan dengan hal hal sederhana, misal mengajak makan bersama, membangunkan saudara saat pagi, saling mengingatkan antar saudara juga mengajak belajar bersama. Hal sederhana yang akan mengajarkan mereka betapa berharganya saudara kita ^_^.
    ^O^
    Tiba tiba saya merindukan tiga ksatria saya dirumah. :”) R Family :*
    Risa. Romi. Rio. Riki. :”)

    Romi Dwi Yoga
    Riki Yuliawan dan Rio Tri Mardianto


  2. 0 comments: