Rss Feed
  1. Akhwat On Vacation

    Sunday 1 September 2013

    Bismillaahirrahmaanirrahiim :)

                                                                                                                      Senin, 02 September 2013


    menatap dalam syukur
                Program Kerja atau sering disapa proker, tentu menu akrab aktivis. Dan dari setiap proker yang tersusun dalam rapat kerja (raker) tentu semua pihak telah menyetujuinya. Berdasarkan tujuan, capaian, juga sasaran agar visi misi dari organisasi atau lembaga tersebut terlaksana. :’) Sederhananya proker, bagi saya adalah kegiatan yang menjembatani terlunaskannya visi misi organisasi. Dalam proses pelunasan tersebut sangat dipengaruhi oleh konsistensi dan komitmen dari pengurus juga pihak pihak terkait dalam organisasi tersebut. Tidak mungkin bisa hanya pengurus yang memiliki proker tersebut yang berjalan. Perlu diingat, organisasi atau lembaga adalah satu kesatuan yang memiliki sub bagian bagian demi keseimbangan kerja organisasi, sub bagian bagian tersebut disatukan oleh visi misi organisasi. Jadi, akan jadi kepincangan, ketidakstabilan, juga ketimpangan roda organisasi. Antara bidang satu dan bidang lainnya hanya akan saling menyalahkan, padahal ketimpangan tersebut terjadi sebab adanya degradasi konsistensi dan komitmen dari pihak pihak terkait. -_-
    outbond di Pantai Baron

                Kembali pada proker yang terlah disusun. Semua proker itu memiliki tujuan yang baik. Mulia dan tentu saja untuk kebaikan bersama. Namun, seleksi alam hingga futurnya konsistensi lah yang menjadikan proker itu kadang nampak menyesakkan.
                Minggu, 01 September 2013 sebuah proker terlaksana.
                “Pokoknya tahun depan proker ini ditiadakan saja, hlaa bikin boros og. Haha” canda saya selaku bendum pada bidang penyelenggara.
                “Enggak boros yo, ini Cuma kurang partisipan jadi terpaksa minta uang kas!” tegasnya membela diri.
                “Haha pokoknya besok kasnya diganti hlooo!” tukas saya memastikan. Mungkin wajah saya telah serupa dengan rentenir saat itu. Oh yeah, memiliki amanah sebagai sekretaris bendahara agak membuat saya riweh. Menjaga arus pendanaan kelompok ya ammm resep cukup manjur membuat saya sulit tidur sebab memegang uang panas haha.
                “Sebenarnya ya Ris, kalau semua minimal penguruslah ikut tanpa ada yang absen atau mencari cari alasan untuk tidak berpartisipasi uang kas itu enggak bakal tersentuh untuk mendanai ini. Ora tombok len!” jelasnya penuh kesungguhan.
                “Haha yowes to, udah jalan ini og. Insya Allah masih ada dana yang cukup untuk proker proker lainnya. Allah itu maha Kaya. :D” lirih saya menenangkan.
                “Iya Ris, hmm padahal kan semua proker baik ya. Eh malah ini pengurusnya pada enggak konsisten. Proker disetujui bersama malah jalannya sendiri sendiri!” gertaknya sebal.
                “Haha itulah manusia nak!”
    suasana mushala di Indrayanti menjelang shalat dzuhur
                Dan begitulah, proker yang dihadiri oleh tiga puluh satu muslimah inipun terlaksana tanpa kehadiran maksimal dari pengurusnya sendiri. Namun, tidak maksimal bukan berati tanpa optimal bukan? Perjalanan ini teriring tawa dan kesan bahagia. Semuanya, saya kira menikmati setiap langkah yang ditempuh dalam kebersamaan berlandas iman, insya Allah. :’)
                Menyambangi pantai Indrayanti. Menjamah karang karang tepi pantai. Membaur bersama pasir pasir putih. Arghh i have a nice moment in here. :’) moment mengesankan, ketika adzan dzuhur menyapa, lalu ramai ramai menuju mushola, berhubung musholanya agak terbuka. Kami berlomba lomba menutupi tempat wudlu, saling menjaga hijab saudara seiman. :’) subhanallah. Juga saat dimana tangan tangan itu saling menggenggam menghadap pantai, seolah menantang debur ombak dalam semangat kesatuan. :’) Ya Rabbi, semoga semangat kebersamaan ini terjaga tak hanya sampai berakhirnya pernjalanan hari ini, namun juga hingga ditegakkannya panji panji berlandas asma.Mu :’) saya mengeratkan genggaman, mengaminkannya pelan pelan.

                Pantai Indrayanti dan Pantai Baron, minggu, 01 September 2013 menjadi saksi tawa dan senyum itu tersemai dalam bahagia. Menjadi saksi saudari saudari seiman itu saling menjaga. Menjadi saksi bahwa muslimah itu indah dalam hijabnya. :’) Ya Rabbi, terima kasih atas kesempatan ini. :’) 

    Pantai Baron, Yogyakarta

    (masih) Pantai Baron, Yogyakarta

    Lautan manusia di Pantai Baron