Rss Feed
  1. Bunga Luka (Jilid 1)

    Thursday, 5 September 2013

    Bismillaahirrahmaanirrahiim :)

    dressmurah.net


                Saya segera tahu itu kamu, tanpa harus memalingkan wajah guna melihat sosokmu. Di belakangku. Barat daya. Arah jam delapan. Kamu tertawa. Renyah sekali. Entah untuk alasan apa kamu mengeluarkan tawa itu. Ada adegan lucu kah dalam pertunjukkan ini? atau kamu terlalu bahagia?
                Disampingmu ada dia. Dia yang kamu pilih sebagai masa depanmu. Dia yang berhasil mengarahkanmu untuk fokus. Dia yang mungkin kamu butuhkan. Dia yang kamu pilih dibanding aku. Dia yang selalu kamu perjuangkan. Dia yang mungkin akan menjadi alasanmu mengorbankan harga diri guna melindunginya. Dia yang akan membuatmu jatuh cinta setiap hari. Dia yang telah memilikimu.
                Di depanmu. Timur laut. Arah jam dua. Ada aku. Aku yang terlalu pengecut barangkali. Meski sejatinya bukan demikian. Aku hanya enggan menampakkan dinding bening yang kian kokoh di depan kornea mata saat melihatmu tertawa lepas dengannya. Dinding yang beberapa menit lagi akan meniagara. Menghasilkan sumber mata air panas. Mengalir melewati bukit pipi. Mendarat di tanah. Bulir bulir yang akan terus menetes membasahi bantal sebelum akhirnya aku terlelap. Mencoba terlelap tepatnya. Berharap semua hanya mimpi buruk semalam. Dan esok aku akan segera terbangun. Memastikan kamu belum termiliki oleh dia. Memastikan masih ada kata kelak untuk saya dan kamu. Memastikan bahwa saya dan kamu benar benar dapat menjadi kita.
                Nyatanya. Semua benar terjadi. Takdir berkonspirasi untuk memadamkan asmara sebelum terlalu membara. Mengecupkan pahit setelah setetes madu sempat singgah. Saat aku dan kamu tanpa dia. Saat dunia saya dan kamu masih terbingkai kita.
                Kini saya hanya mampu merapalkan namamu seusai sujud. Memohonkan keselamatan pada.Nya atas hidupmu. Membincangkan rindu yang selalu saya redam. Arrghh apakah hidup hanya sekedar menahan rindu agar tak hadir terlalu menggebu? Apakah hidup hanya tentang memandang kamu yang tak termiliki meski pernah hampir termiliki? Apakah hidup hanya tentang mengontrol cinta yang kadang hadir tak tau diri di saat tak tepat? Sayangya manusia selalu tahu kapan dia jatuh cinta, namun sering lupa dan tak tahu kapan harus berhenti berjuang.
                Kadang aku ingin memiliki kemampuan mudah melupakan, terutama tentang kenanganmu. Ketika rambutmu digelitik angin, aku tak mampu lagi menolak. Saat jemarimu mendarat dalam dawai gitar, akupun tak sanggup lagi menolak. Saat suaramu mulai berbisik, aku pasrah. Aku jatuh cinta. Ada debaran tak bernama. Ada getaran tak bernyonya. Ada ungkapan yang tak terungkap. Terpendam. Terkubur hidup hidup. Terbunuh sebelum tumbuh.
                Kita yang sejatinya telah sama sama jatuh cinta. Namun segera berbalik arah. Saling menjauh. Hanya karena sebuah kehadiran. Bukan pihak ketiga, karena nyata kita masih bukan saling siapa siapa. Dia hanya bagian dari masa lalumu, yang terpilih menjadi masa depanmu. Itu saja. Dan aku hanya sebatang ilalang kecil di tepi jalan. Temanmu berteduh yang bebas menatapmu meski diam diam. Bebas mengagumimu meski sembunyi sembunyi. Yang bebas mencintaimu meski akhirnya harus mengungsikan perasaannya diakhir cerita. Yah, ada yang tetap mendayung meski akan tenggelam. Ada yang tetap mencintai meski tak kan memiliki. Ada yang tetap mendoakan meski akhirnya terlupakan. Ada jarak antara benci dan rindu, di tengah-tengahnya ada kita, yang memutuskan untuk tak lagi bergandeng tangan.    
                Akhirnya.Ketika kamu belajar mencintainya. Saya belajar mencintai diri saya sendiri.

    Risa Rii Leon at BERANDA FF PEDAS 023 - Rabu, 10 April 2013



  2. 2 comments:

    1. Dragonclaw said...

      Mengambil imej meningkat ke bawah sekarang, anda mencuri.

    2. RisaRiiLeon said...

      Mencuri yang bagaimana maksud anda? -_-