Rss Feed
  1. Peminjam buku paling ndablek?

    Monday, 9 September 2013

    Bismillaahirrahmaanirrahiim :)




    Gus Dur
                Almarhum Gus Dur (K.H Abdulrahman Wahid, presiden ke-4 RI), menyatakan anekdot terkenal menyangkut buku. “Hanya orang bodoh yang mau meminjamkan bukunya,” kata Gus Dur, “Tapi lebih bodoh lagi orang yang mengembalikan buku yang dipinjamnya!”
                Sebagian besar kutu buku punya penyakit yang sama: alergi pada peminjam buku. Bagi mereka, para kutu buku, lebih baik meminjamkan uang atau barang lainnya daripada meminjamkan buku. ‘Alergi’ itu muncul karena kenyataannya para peminjam buku sering ndablek dan tidak bertanggungjawab atas buku yang dipinjamnya.
                Meski dipinjami secara gratis, para peminjam buku itu entah kenapa banyak yang menyiakannya. Tidak jarang, sebuah buku pinjaman seseorang terbengkalai sampai berbulan bulan tanpa dibaca sama sekali. Kadang pula dipinjamkan pada orang lainnya lagi. Atau diletakkan seenaknya di tempat tempat tak semestinya hingga mudah rusak, lecek, atau bahkan hilang. Karena kenyataan itulah, para kutu buku sering berat hati meminjamnkan bukunya pada orang lain. Meski sejatinya saya tidak terlalu kutu buku, namun ketika buku buku saya dipinjam rekan, ada segelintir khawatir menyelinap halus. Khawatir jika buku tersebut tersiakan begitu saja. Bukan maksud hati berburuk sangka, sedikit waspada perlu bukan? :”) Makannya buku buku saya, hanya boleh dipinjam ditempat tanpa keluar asrama :P sesekali memang saya yang meminjamkan kepada beberapa rekan, namun itupun dengan catatan ‘dijaga’ haha proses peminjaman itupun sangat selektif. :”)
                Nah, dalam urusan pinjam meminjam buku siapakah kira kira orang di dunia ini yang paling ndablek? Paling ngaret dalam mengembalikan buku. Jawabannya mungkin mengejutkan. George Washington. Ya, Goerge Washington yang itu! Tidak tanggung tanggung presiden Amerika itu meminjam buku di perpustakaan kota dan tidak mengembalikannya hingga 220 tahun!
    George Washington

                Berawal pada 5 Oktober 1789. Ditemani ajudannya Presiden Washington meminjam dua buku diperpustakaan kota yang saat itu merupakan satu satunya di manhattan. Dua buku yang dipinjam adalah distertasi dalam bidang hubungan internasional berjudul Law of Nations dan sebuah transkrip debat dari parlemen Inggris. Pada waktu peminjaman itu, Washington bahkan tidak menulis namanya dalam buku daftar peminjam. Ia menyuruh ajudannya untuk mengisi buku itu dan si ajudan hanya menulis “Presiden” di kolom peminjam.
                Mestinya, berdasarkan peraturan perpustakaan, kedua buku pinjaman tersebut harus sudah dikembalikan sebulan setelah peminjaman. Berdasarkan peraturan pula, keterlambatan pengembalian buku pinjaman akan dikenakan denda yang dihitung sejak hari keterlambatan hingga waktu pengembalian. Dalam hal itu, george Wasington belum mengembalikan buku hingga kini.
                Kasus peminjaman buku paling ndablek sedunia itu terungkap pada awal 2010 ketika para pegawai perpustakaan tertua di New York sedang melakuakn proses digitalisasi daftar buku dari zaman awal didirikannya perpustakaan tersebut. Berdasarkan data yang ada, diketahui George Washington belum mengembalikan buku pinjamannya. Dua buku yang dipinjamnya juga tidak ada dalam daftar perpustakaan. Presiden satu itu memiliki reputasi tidak pernah berbohong, tapi rupanya ia tdak sempurna dalam hal meminjam buku.
                Jika disesuaikan dengan inflasi, washington akan terkena denda sebesar 300 ribu dolar AS karena selama 220 tahun terlambat mengembalikan buku. Namun perpustakaan bersangkutan menyatakan tidak akan mengenakan denda, meski tetap menginginkan buku yang dipinjam tersebut dikembalikan. Yang jadi masalah, dua buku yang dipinjam itu sudah raib entah kemana karena naak turun Washington pun tidak mengetahui keberadaannya.
                Kita semua tentu sepakat, George washington mungkin lupa mengembalikan buku yang dipinjamnya karena ia seorang presiden yang banyak urusan, banyak masalah, banyak pekerjaan. Fakta ia mau meminjam buku di perpustakaan saja sudah cukup membesarkan hati kita karena artinya dia masih mau membaca buku di sela sela kesibukannya. Yang sulit kita sepakati adalah orang yang jelas jelas bukan presiden, tapi lupa mengembalikan buku pinjamannya! Yes! Kembalikan buku saya! :”D
     


  2. 4 comments:

    1. Cah Ndesa said...

      kak, kemarin aku dipinjemi buku...berarti nanti ndak usah dikembalikan saja ya? kalau dikembalikan berarti kan aku paling bodoh :D hahaha

    2. RisaRiiLeon said...

      Hwah ya enggak boleh gitu dek. -_- kasihan itu yang punya bukunya. Mending diminta aja sekalian #Eh

    3. Cah Ndesa said...

      template nya gonta ganti terus nih, udah jagoo ngeblog sekarang, aku kalah nih ;)

    4. RisaRiiLeon said...

      Eh? kakaknya nyindir ni -__- pasang banner aja belum bisa og :D